Teriak Lantang Wanita yang Sempat Cegah Pembakaran Alquran di Denmark, Meski Lemah
Pembakaran Alquran di Denmark menuai kecaman berbagai negara
REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN – Seorang wanita berusaha untuk menyelamatkan Alquran yang hendak dibakar dua pria di depan Kedutaan Irak di Kopenhagen, Denmark, pada Senin (24/7/2023) lalu. Namun upaya wanita itu dijegal polisi yang berjaga di kedutaan.
Dalam video yang diunggah Middle East Eye, seorang perempuan berambut pirang berlari ke arah kedua pria yang sedang bersiap untuk membakar Alquran.
Wanita yang mengenakan kaus hitam dan celana jeans itu dengan sigap mengambil Alquran yang diletakkan di sebuah penyangga.
Seorang pria yang memakai topi hitam dan sweater bertuliskan "Fuck Islam" menarik wanita tersebut.
Kemudian seorang pria yang mengenakan rompi hitam meringkus wanita itu dan menjatuhkannya ke jalanan.
Baca juga: Israel Ingatkan Swedia Jangan Sampai Ada Pembakaran Taurat
Kedua pria yang menyerang wanita tersebut diduga merupakan orang yang akan membakar Alquran di depan Kedutaan Irak.
Tak lama kemudian, seorang polisi yang mengenakan seragam datang untuk melerai. Dua polisi lain yang berpakaian preman dan mengenakan rompi antipeluru ikut melerai dan memegangi wanita itu.
Seorang polisi berseragam mengembalikan Alquran itu kepada dua pria yang hendak membakarnya. "Tidak ada yang boleh membakar Alquran, kalian memalukan!" teriak wanita itu.
Polisi kemudian mengamankan wanita tersebut. Tidak diketahui apa yang terjadi dengan wanita itu selanjutnya.
Ratusan pengunjuk rasa berusaha menyerbu Zona Hijau Baghdad yang dijaga ketat, pada Sabtu (22/7/2023) pagi.
Penyerbuan ini berlangsung menyusul laporan pembakaran Alquran yang dilakukan kelompok ultranasionalis di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen.
Pasukan keamanan Irak mendorong pengunjuk rasa agar tidak memasuki Zona Hijau. Pasukan keamanan juga memblokir jembatan Jumhuriya yang mengarah ke Zona Hijau, untuk mencegah para pengunjuk rasa mencapai Kedutaan Besar Denmark.
Zona Hijau adalah area yang menampung kedutaan asing dan Pemerintah Irak. Kementerian Luar Negeri Irak mengutuk insiden penistaan terhadap Alquran dan bendera Republik Irak di depan Kedutaan Besar Irak di Denmark.
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
"Kami menyerukan komunitas internasional untuk segera bertindak dan bertanggung jawab terhadap kekejaman yang melanggar perdamaian sosial sera koeksistensi di seluruh dunia," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Irak.
Menurut laporan media Denmark pada Jumat (21/7/2023), anggota kelompok ultranasionalis Danske Patrioter membakar Alquran dan bendera Irak di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen dan menyiarkan aksi tersebut di Facebook.
Insiden itu memicu protes di Baghdad. Ratusan pengunjuk rasa berusaha memasuki Zona Hijau dan bentrok dengan pasukan keamanan sebelum dibubarkan.