Kredit Tumbuh Dua Persen, Permata Bank Cetak Laba Rp 3 Triliun

Laba operasional sebelum provisi tumbuh 25,5 persen menjadi Rp 3 triliun.

Wihdan Hidayat/Republika
Petugas melintas di depan logo Permata Bank Syariah.
Rep: Retno Wulandhari Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Permata Tbk atau Permata Bank melaporkan kinerja keuangan semester I 2023. Laba operasional sebelum provisi tumbuh 25,5 persen menjadi Rp 3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga


"Kami secara konsisten menerapkan strategi usaha yang berkesinambungan untuk menjaga momentum kinerja bisnis yang bergerak positif," kata Direktur Utama Permata Bank, Meliza M Rusli, dalam keterangannya, Selasa (1/8/2023).

Pendapatan usaha Permata Bank tumbuh 15,2 persen dibandingkan semester pertama 2022 menjadi Rp 6 triliun. Pertumbuhan ini dikontribusikan oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 14,6 persen menjadi Rp 4,9 triliun.

Penyaluran kredit bank pada semester pertama 2023 tercatat tumbuh dua persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 137,4 triliun. Pertumbuhan terkontribusi dari kredit pembiayaan rumah (mortgage) dan pinjaman korporasi. 

Kualitas aset dan portfolio kredit bank terjaga. Hal ini terlihat dari rasio NPL bruto dan rasio Loan at Risk (LAR) bank pada Juni 2023 berada pada level masing-masing 2,9 persen dan 9,6 persen, membaik dibandingkan Juni 2022 pada level 3,1 persen dan 12,2 persen. 

Di sisi lain, bank mampu menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan resiko kredit melalui rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage secara konservatif, masing-masing di level 272,3 persen dan 81,6 persen.

Seiring dengan perbaikan kualitas aset bank, rasio Cost of Credit bank pada semester pertama 2023 tercatat menurun pada level 1,8 persen dibandingkan 2,1 persen pada akhir 2022. Permata Bank berkomitmen untuk terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.

Total simpanan nasabah meningkat delapan persen menjadi Rp 185,5 triliun. Permata Bank tetap fokus untuk meningkatkan dana murah CASA yang saat ini masih berada di level 56,4 persen. Bank membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 49,9 persen pada Juni 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 54,2 persen. 

Permodalan Permata Bank kuat tercermin dari rasio CAR sebesar 39 persen di atas ketentuan minimum regulasi yang berlaku. Hal ini menjadi pondasi kokoh dalam memberikan peluang pertumbuhan usaha yang lebih prospektif di masa depan, baik melalui pertumbuhan organik atau inorganik.

Sebagai imbal hasil investasi kepada para pemegang saham dan untuk menjaga struktur permodalan bank yang optimal, pada kuartal kedua tahun 2023, Permata Bank telah membagikan total dividen Rp 542 miliar atau Rp 15 per lembar saham dalam bentuk dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler