Heboh, Polisi Terima Panggilan Ancaman Penembakan di Gedung Capitol AS
Laporan mengenai ancaman penembakan itu adalah palsu.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kehebohan terjadi di Gedung Capitol pada Rabu (2/8/2023) setelah polisi menerima laporan ada seorang penembak di gedung tersebut. Setelah melakukan pemeriksaan dan penyelidikan secara seksama, polisi mengatakan, laporan itu adalah palsu.
"Kami tidak menemukan pria bersenjata atau aktivitas mencurigakan setelah laporan tentang kemungkinan penembak aktif. Ini kemungkinan besar (laporan) palsu,” kata Kepala Polisi Capitol Amerika Serikat (AS), Thomas Manger kepada wartawan.
Setelah sekitar 90 menit penyelidikan, polisi mengizinkan pekerja di tiga gedung kantor Senat yang berdekatan dengan Capitol untuk kembali bekerja. Sekitar 200 petugas dikerahkan untuk menyisir tiga gedung kantor Senat di Constitution Avenue. Manger mengatakan tidak ada indikasi bahwa ada orang yang mencurigakan terlihat di dekatnya.
"Kami tidak menemukan konfirmasi penembak aktif dan ini mungkin panggilan palsu," kata Manger.
Manger mengatakan, Departemen Kepolisian Metropolitan Washington menerima telepon yang melaporkan seorang bahwa ada penembak. Polisi mencoba menghubungi balik penelepon awal, namun tidak berhasil.Setelah panggilan tersebut, polisi mendesak orang-orang di dalam gedung kantor Senat untuk berlindung.
Senat sedang reses musim panas, dan sebagian besar anggota parlemen tidak berada di Washington. Selain itu, sedang ada pengurangan staf di Capitol. Biasanya ada puluhan pekerja yang bertugas di kafetaria Senat, kedai kopi dan pos keamanan, dan melakukan pemeliharaan gedung, serta turis di Capitol.
Polisi menerima panggilan itu sehari sebelum mantan presiden Donald Trump hadir di gedung pengadilan federal, yang terletak beberapa blok dari Capitol. Pada Selasa (1/8/2023) Trump didakwa atas upaya untuk membatalkan pemilihan presiden 2020, yang dimenangkan oleh Presiden Joe Biden. Keamanan di sekitar gedung-gedung pemerintah, gedung pengadilan dan sekitarnya ditingkatkan untuk mengantisipasi kedatangan Trump.
“Kami siap untuk besok. Kami telah bekerja dengan agen mitra kami dalam persiapan kapan pun dakwaan itu terjadi," kata Manger