Paus  Fransiskus Temui Korban Pelecehan Seksual Pemuka Gereja

Paus mengkritik lamanya gereja Katolik merespons skandal pelecehan seksual.

AP/Andrew Medichini
Paus Fransiskus
Red: Ferry kisihandi

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON – Paus Fransiskus menemui secra privat korban pelecehan seksual yang dilakukan pemuka agama gereja, di Portugal. Ia mengkritik lamanya  gereja Katolik merespons skandal tersebut, yang akhirnya menyebabkan rusaknya citra Katolik dan membuat jemaat pergi. 

Baca Juga


Ia melakukan ini pada hari pertama dari lima hari kunjungan ke Portugal terkait acara Catholic Church’s World Youth Day festival. Paus bertemu dengan 13 korban pelecehan seksual di Kedutaan Besar Vatikan di Lisbon, Rabu (2/8/2023) malam waktu setempat. 

Vatikan menyatakan, pertemuan ini berlangsung dalam suasana bahwa Paus secara intens mendengarkan kisah para penyintas yang berlangsung selama satu jam lebih. Mereka didampingi pengurus gereja yang menangani program perlindungan anak. 

Terkait kasus pelecehan seksual, uskup Portugal meminta bantuan pakar melakukan penelitian. Dalam laporannya Februari lalu, panel ini mengungkapkan pendeta dan personel gereja lainnya melakukan pelecehan terhadap 4.815 anak laki-laki dan perempuan sejak 1950.

Paus menyebut kejadian ini merupakan krisis. ‘’Dalam krisis ini, gereja Katolik perlu bersikap rendah hati dan tulus, dimulai dengan para korban pelecehan seksual yang dirundung tangis kesedihan, yang mestinya diterima dan didengar,’’katanya di depan pendeta dan uskup. 

Uskup Jose Ornelas, kepala Portuguese Bishops’ Conference, dalam pidatonya menyatakan,’’Perhatian utama kami adalah menjaga kesejahteraan anak dan melindungi mereka dari beragam laku penyimpangan.’’

Meski banyak kritik kepada pimpinan gereja, seperti juga yang dilontarkan Paus Fransiskus, Portuguese Bishops’ Conference menyatakan, pertemuan Paus dengan para penyintas korban pelecehan seksual bukti adanya jalan rekonsiliasi. 

Para uskup Portugal, jelas Ornelas, berkomitmen untuk memberi perhatian pada korban terlebih dahulu dan bekerja sama dengan mereka dengan para korban memulihkan kondisi mereka.

Menjelang kedatangan Paus Fransiskus di Portugal terdapat tiga billboard besar yang mengangkat isu pelecehan seksual di gereja, dibuat dan dipasang oleh kelompok yang menamakan dirinya This Is Our Memorial.

Satu dipasang di Almirante Reis, salah satu jalan terpanjang dan tersibuk yang ada di Lisbon. Bunyinya,’’4,800+ children abused by the Catholic Church in Portugal". Pada billboard tersebut juga tercantum 4.815 titik yang mewakili jumlah korban pelecehan.

Billboard lain dipasang di Kota Oeiras, lokasi pelaksanaan World Youth Day festival. Namun, pihak kotapraja mencopotnya.’’Di Kotapraja Oeiras semua iklan ilegal dicopot,’’ demikian pernyataan kotapraja seperti dikutip surat kabar Publico

This Is Our Memorial menyebut ini sebagai upaya sensor pihak pemerintah. Mereka menambahkan, satu dari tiga billboard dipindahkan menyusul kedatangan Paus Fransiskus. Mereka menyuarakan kondisi para korban pelecehan seksual. 

‘’Tak ada yang bisa memperbaiki pengalaman dan hidup lebih dari 4.800 korban itu. Hal yang dapat dan mesti kita lakukan adalah mengingat mereka. Sampaikan suara mereka sehingga apa yang mereka alami tak terjadi lagi,’’ kata This Is Our Memorial di situsnya. 

sumber : AP/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler