Longspan LRT Jabodebek Salah Desain, Erick Thohir: Sudah Diperbaiki

Longspan LRT Jabodebek sudah diperbaiki, Pak Presiden saja sudah naik tiga kali gitu.

Republika/Putra M. Akbar
Konstruksi jembatan lengkung (longspan) Light Rail Transit Jabodebek di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (3/8/2023).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, persoalan jembatan lengkung bentang panjang (longspan) LRT Jabodebek yang menghubungkan Gatot Subroto (Gatsu) dan Kuningan, Jakarta Selatan, sudah dilakukan perbaikan. Erick menyampaikan, perbaikan tersebut sudah terlaksana sebelum proses uji coba.

"Lekukan itu kan memang tidak mudah, saya rasa statement yang dimaksud Pak Wamen (BUMN Kartika Wirjoatmodjo) itu bahwa memang lekukan itu lekukan yang tidak mudah, perlu ada perbaikan dan itu sudah dilakukan sebenarnya," ujar Erick saat ditemui seusai sholat Jumat di Masjid Ar-Rayyan, kompleks Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (4/7/2023).


"Jadi, bukannya sekarang belum baik, sudah dilakukan sebelum uji coba. Lekukan itu kan susah lho dan tanpa sambungan," kata Erick menjelaskan.

Untuk saat ini, Erick menyampaikan, masalah longspan LRT Jabodebek pun sudah selesai. Hal itu dibuktikan dari peninjauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan anak buahnya pada Kamis (3/8/2023), ketika menaiki LRT Jabodebek tidak mengalami persoalan. Erick mengatakan, perbaikan dalam sebuah proyek merupakan hal yang wajar.

Hal itu karena LRT Jabodebek merupakan moda transportasi yang menekankan pentingnya keselamatan bagi para penumpang. "Jadi, sebenarnya bukan salah dan benar, statement beliau (wamen) kita bicara soal sebelumnya, kalau sekarang sudah diperbaiki," kata Erick.

"Buktinya begini, kalau takut, Pak Presiden saja sudah naik tiga kali gitu. Artinya Pak Presiden ini mau memastikan keselamatan para penumpang, kita mau masyarakat ini merasa aman," ujar Erick melanjutkan.

Menurut Erick, kekhawatiran serupa sempat terjadi ketika MRT Jakarta pertama kali beroperasi pada 2019. Namun, dengan segala kesiapan, ucap Erick, masyarakat kini dengan aman dan nyaman menggunakan MRT Jakarta.

Tak perlu khawatir...

"MRT pun saya rasa semua orang takut, nih jangan-jangan Jakarta sering banjir nanti MRT kebanjiran lagi. Tapi alhamdulillah hari ini tidak. Nah, Kereta Cepat (Jakarta-Bandung) juga saya rasa sudah mulai berjalan dan nanti 40 menit saya rasa itu hal yang positif ya," kata Erick.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan beberapa masalah yang terjadi selama pembangunan LRT Jabodebek. Dia mengungkapkan, salah satu kesalahan desain di rute LRT Jabodebek, yaitu jembatan lengkung bentang panjang yang menghubungkan Jalan Gatot Soebroto dan Kuningan.

Dia menyinggung PT Adhi Karya yang mengerjakan proyek tersebut. Kartika menyebut, jembatan tersebut seharusnya dibuat lebih lebar agar kereta dapat melaju dengan optimal. Akibatnya, rangkaian LRT Jabodebek kini harus berbelok dengan kecepatan yang sangat pelan, yaitu sekitar 20 kilometer per jam.

Hal itu agar kereta tidak tergelincir akibat desain pembangunan longspan yang kurang cermat. Sehingga, sangat rawan jika KRL Jabodebek dioperasikan tanpa masinis ketika melewati jembatan lengkung. "Kalau tikungannya lebih lebar, dia bisa belok sambil speed up," katanya di acara InJourney Talks secara daring, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler