Kawasan Persemaian IKN Peroleh Aliran Listrik 555 kVA

Lokasi Mentawir yang masih tergolong daerah terpencil menjadi tantangan bagi PLN.

ANTARA/Bayu Pratama S
Pekerja merawat bibit berbagai jenis pohon di Persemaian Mentawir di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (18/8/2022)
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Kawasan persemaian bibit tanaman Mentawir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memperoleh aliran listrik sebesar 555 kVA dari PT PLN Persero. Aliran listrik ini guna mendukung penghijauan sekaligus ketahanan pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca Juga


"Persemaian Mentawir menjadi pelanggan kami nomor 64 untuk kawasan baru IKN," kata Manajer PLN UP3 Balikpapan dari Unit Induk Distribusi PLN Kaltimra, Achmad Meidiansyah di Balikpapan, kemarin.

Lokasi Mentawir yang masih tergolong daerah terpencil menjadi tantangan bagi PLN untuk menyalurkan aliran listrik dengan kapasitas besar. Namun, kesuksesan penyambungan aliran listrik ke kawasan yang lebih dekat dengan Balikpapan itu mendapatkan apresiasi dari perwakilan Kantor Sekretariat Presiden (KSP) dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) sebagai instansi yang mengelola Persemaian Mentawir.        

"Kami juga berkomunikasi dengan pihak KSP dan KLHK terkait progres infrastruktur kelistrikan dan penempatan jalur jaringan listrik agar sesuai dengan konsep IKN yang mengusung green and smart city," ujar Meidiansyah.

Meidiansyah juga mengimbau para investor ataupun calon pelanggan yang membutuhkan pasokan listrik di kawasan penyangga IKN Nusantara segera menghubungi PLN.

Tenaga Ahli Utama KSP Trijoko M Solehoedin menyampaikan apresiasi kepada PLN pasca-penyalaan pelanggan ke-64 di Mentawir. KSP berterima kasih karena kelistrikan di lokasi Mentawir sudah tersedia. "Kami berharap pembangunan infrastruktur dan jaringan ketenagalistrikan, terutama di kawasan IKN dapat diakselerasi lagi guna mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dan penambahan pelanggan yang ada di IKN," kata Solehoedin.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler