Rumah Rusak Imbas Pembangunan Stasiun Batutulis Diperbaiki Bulan Ini

Pembangunan underpass Stasiun Batutulis membuat 21 rumah warga Lawang Gintung rusak.

Republika/Shabrina Zakaria
Sejumlah rumah warga di Kelurahan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor mengalami kerusakan diduga akibat terdampak proyek pembangunan underpass Stasiun Batutulis.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kontraktor pembangunan underpass, yang merupakan bagian dari penataan Stasiun Batutulis, Kelurahan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, berjanji memperbaiki kerusakan rumah warga usai pemasangan tiang pancang proyek tersebut selesai.

Dari pendataan akhir, ada 21 rumah warga terdampak proyek pembangunan underpass. Pembangunan itu sebagai konsekuensi selesainya rel ganda (double track) Bogor-Sukabumi. Nantinya, jadwal keberangkatan kereta bakal bertambah sehingga pembangunan lintas bawah menjadi kebutuhan bagi pengendara.

Site Manager PT Yasapola Remaja, Dani Radite, menjelaskan, pemasangan tiang pancang menggunakan crane pancang dilakukan hingga pertengahan Agustus 2023. Begitu pemasangan tiang pancang selesai, sambung dia, kontraktor akan memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan imbas getaran dari proyek tersebut.

"Kita full perbaiki sampai rumah normal kembali. Estimasi pertengahan Agustus selesai pembangunan pancang ini, kita mulai perbaikan," kata Dani ketika ditemui Republika.co.id di lokasi penataan Stasiun Batutulis, Jumat (4/8/2023).

Setelah pemasangan tiang pancang, menurut Dani, ke depan pengerjaan proyek dikakukan secara sipil atau dengan menggunakan tenaga manusia. Hingga saat ini, progres pembangunan underpass telah mencapai 51 persen. Dia menargetkan seluruh proyek penataan Stasiun Batutulis selesai Desember 2023

Dani mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan ke warga yang melapor atas kerusakan yang terjadi, semuanya hanya mengalami rusak ringan dan sedang. Tidak ada hunian yang sampai roboh. Rumah dengan kerusakan ringan dan sedang akan diperbaiki setelah pekerjaan pemasangan tiang pancang selesai.

"Secara analisis tidak akan berakibat fatal. Kita di berita acara ada keterangannya juga. Saya mengklarifikasi, hubungan kami dengan warga Lawang Gintung nggaj ada masalah. Di sini juga tertera di berita acara," ucap Dani.

Di samping itu, kata dia, pada berita acara tertera bahwa kontraktor tidak memberikan kompensasi uang. Namun melakukan perbaikan tergantung kerusakan yang ada pada rumah terdampak, hingga rumah normal kembali.



"Di sini kita sudah clear dan tertera bahwa di sini kita tidak ada berupa uang. Kita 100 persen perbaikan, jadi rumah rusaknya apa kita kembalikan sampai normal kembali," ujar Dani.

Seorang warga bernama Yanuar Ahyar (41 tahun), mengaku kerap mengalami getaran seperti gempa bumi ketika kontraktor diduga sedang melakukan pengeboran. Rumah Ahyar terletak di Gang Mbah Dalem 2, Kelurahan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi pembangunan.

Menurut dia, selama beberapa bulan ke belakang getaran itu menyebabkan sejumlah kerusakan di rumahnya. Tembok rumah Ahyar pun mengalami retak, begitu juga lantainya, bahkan bagian dapur rumahnya perlahan ambles.

"Kerusakannya lantai, tembok, asbes pada belah, pondasinya hampir ambles. Tapi rumah masih ditinggali. Hampir kayak gempa, soalnya perabot dapur sampai pada goyang ada sekitar 10 menitan," kata Ahyar ketika ditemui Republika.co.id di kediamannya, Rabu (2/8/2023).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler