Larangan Menyebut Kekurangan para Sahabat Nabi
Salah satu bentuk kecintaan kepada Rasulullah adalah menjalankan sunnahnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu bentuk kecintaan seorang Muslim kepada Rasulullah adalah menjalankan sunnahnya. Dan salah satu sunnah Rasulullah adalah anjuran untuk tidak menyebut-nyebut kekurangan para sahabat.
Syekh Abu Bakar Jabir Al Jazairi dalam kitab Minhajul Muslim menjelaskan, menahan diri dari menyebut-nyebut kesalahan para sahabat dan tidak membicarakan tentang perselisihan yang terjadi di antara mereka merupakan anjuran Nabi.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Laa tasubbuuu ashaabiy." Yang artinya, "Janganlah kalian menghujat (mencela) para sahabatku."
Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW juga bersabda, "Laa tattakhidzuhum gharadhan ba'diy." Yang artinya, "Jangan kalian menjadikan mereka (para sahabatku) sebagai sasaran sepeninggalku nanti."
Hadits lainnya, Nabi bersabda, "Faman adzahum faqad adzaniy, wa man adzaniy faqad adzallah, wa man adzallah yusyiku an ya'khudzahu."
Yang artinya...
Yang artinya, "Barang siapa yang menyakiti mereka (para sahabatku) berarti dia telah menyakitiku, barang siapa yang menyakitiku maka ia telah menyakiti Allah, barang siapa yang menyakiti Allah maka niscaya Dia (Allah) akan segera menghukumnya."
Seorang Muslim yang beriman diwajibkan mencintai para sahabat Nabi Muhammad dan keluarganya serta keutamaan mereka atas kaum Mukmin dan Muslimin lainnya.
Adapun para tokoh sahabat Nabi yang paling utama adalah Khulafarrasyidin.Mereka adalah Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar bin Khattab, Sayyidina Usman bin Affan, dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Lalu berikutnya adalah 10 orang yang telah dinyatakan pasti masuk surga. Mereka adalah Khulafaurrasyidin yang berjumlah empat orang, Thlahah bin Ubaidillah, Zubair bin Al Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash, Said bin Zaid, Abu Ubaidah Amir bin Al Jarrah, dan Abdurrahman bin Auf.
Tak hanya itu, termasuk para sahabat yang ikut dalam Perang Badar, orang-orang yang diberitakan pasti masuk surga selain dari yang 10 tersebut. Seperti Fatimah Azzahra dan kedua putranya, Tsabit bin Qais, Bilal bin Rabah, dan lainnya. Dan tentunya masih banyak lagi.