ARBAIN NAWAWI: Hadis Populer Kehidupan Sehari-hari

Hadis Arbain memuat sebanyak 42 hadis yang berisi tuntunan hidup umat Islam sehari-hari.

network /Rumah Berkah
.
Rep: Rumah Berkah Red: Partner

ARBAIN NAWAWI: Hadis Populer Kehidupan Sehari-hari


Arbain Nawawiyah adalah kumpulan hadis yang ditulis oleh Allamah Syekh Abu Zakaria Yahya bin Syaraf bin Murri al-Hizami an-Nawawi atau yang lebih dikenal dengan Imam An-Nawawi. Kitab Arbain Nawawiyah ini berisi 42 buah hadis yang diriwayatkan oleh berbagai imam hadis, seperti Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, Nasa'i, dan lainnya.

Di kalangan santri atau ulama, kitab ini sangatlah terkenal. Ia dijadikan rujukan sejumlah ulama dalam menjawab berbagai permasalahan, mulai dari masalah ibadah, akidah (tauhid), hukum, hingga motivasi dalam mencapai tujuan hidup yang lebih baik.

Dalam kitab ini, Imam Nawawi memulai pembahasan dengan mengutip hadis yang berasal dari Umar bin Khattab dan diriwayatkan Imam Bukhari, yaitu tentang niat. Dalam hadis pertama ini, tampaknya Imam Nawawi menginginkan setiap Muslim untuk menata niat ibadahnya semata-mata hanya karena Allah SWT. Apa pun yang dikerjakan hendaknya karena Allah SWT dan apa pun hasilnya semoga mendapat ridha dari Allah.

Pada hadis kedua, diceritakan tentang makna iman, Islam, dan ihsan. Hadis ini mengandung pesan agar beribadah kepada Allah itu tanpa mengharapkan apa pun, kecuali rahmat dan ridha Allah. Selain itu, beribadah kepada Allah hendaknya dilaksanakan dengan khusyuk sebab Allah Maha melihat dan Dia mengetahui segala gerak-gerik hamba-Nya.

Hadis ketiga menjelaskan makna Islam. Dan, pada hadis keempat, dijelaskan tentang proses kejadian manusia sejak dalam kandungan hingga ditiupkan roh padanya. Dalam hadis ini, Rasulullah juga menjelaskan empat perkara, yaitu rejeki, ajal, amalan, serta celaka dan bahagianya.

Pada hadis kelima, dijelaskan tentang larangan mengada-adakan sesuatu dalam agama yang bukan bersumber dari Alquran dan hadis. Dan, pada hadis keenam, dijelaskan tentang pentingnya seorang Muslim mengambil sesuatu dari barang yang halal. Sebab, halal dan haram itu sudah jelas. Maka, hendaknya berhati-hati dengan yang syubhat (samar, belum jelas hukumnya). Dan, dalam setiap tubuh, terdapat segumpal daging. Apabila daging itu mendapatkan makanan yang baik (halal), akan baiklah seluruh tubuh. Apabila rusak, rusaklah seluruh tubuh.

Kemudian, pada hadis ketujuh, dijelaskan tentang makna agama. ''Agama itu adalah nasihat.'' Menurut hadis ini, agama menjadi penolong bagi setiap hamba untuk senantiasa berada di jalan yamg lurus.

Lalu, pada hadis kedelapan, Rasulullah menyatakan bahwa beliau diperintahkan untuk memerangi manusia yang enggan mengakui adanya Tuhan, orang yang tidak melaksanakan shalat, enggan membayar zakat, serta suka bermusuh-musuhan.

Pada hadis kesembilan, Rasulullah menyatakan bahwa agama itu tidak memberatkan. Maksudnya, apa yang diperintahkan oleh agama sudah sesuai dengan kemampuan orang yang diperintahkan. Binasanya umat terdahulu disebabkan mereka mempersulit dirinya sendiri dengan sesuatu yang di luar batas kemampuannya.

Baca juga:

Kisah Ulama yang Doanya Tertolak karena Sebutir Kurma

Kelompok yang Mengiringi Jenazah

10 Golongan yang Jasadnya Masih Utuh Hingga Hari Kiamat

Buku Sehat dengan Wudhu

Dapatkan buku Sehat dengan Wudhu di Shopee, Klik disini

Lihat Artikel Selanjutnya.....


Selanjutnya, pada hadis ke-10, diterangkan agar umat Islam itu senantiasa berprasangka yang baik kepada Allah. Sesungguhnya, Allah itu baik dan Dia tidak menerima, melainkan sesuatu yang baik.

Kemudian, pada hadis ke-11, dijelaskan tentang pentingnya sebuah keyakinan. Umat Islam hendaknya meninggalkan segala sesuatu yang meragukan. Dan, pada hadis ke-12, dijelaskan tentang pentingnya menghormati ilmu seseorang. Lalu, dilanjutkan pada hadis ke-13 dan 14 yang menjelaskan iman dan hendaknya seseorang mencintai saudaranya sesama Muslim serta larangan membunuh seseorang tanpa alasan yang haq (benar).

Kemudian, pada hadis ke-15, seseorang Muslim harus menjaga lidahnya dan berbuat baik kepada tetangga dan tamu. Lalu, pada hadis ke-16, dijelaskan mengenai larangan berbuat marah. Begitu pula dengan hadis ke-17 yang menjelaskan penyempurnaan segala sesuatu tentang perbuatan baik dalam segala urusan, termasuk dalam menyembelih hewan. Dalam hadis ini, diterangkan tentang syarat-syarat menyembelih hewan.

Lalu, pada hadis ke-18, umat Islam diwajibkan untuk selalu bertakwa di mana pun berada. Dan, bila berbuat kejahatan, hendaknya diiringi dengan perbuatan yang baik.

Selanjutnya, pada hadis ke-19, dijelaskan tentang memelihara setiap suruhan (perintah) Allah dan menjauhi segala kemudaratan. Lalu, pada hadis ke-20, dijelaskan tentang menjaga rasa malu. Sebab, rusaknya sebuah kaum disebabkan mereka tidak memiliki rasa malu. Pada hadis ke-21, ditegaskan agar seseorang itu beriman kepada Allah dan istikamah dalam melaksanakan segala apa yang diperintahkan. Dan, balasannya bagi mereka yang beriman, mengerjakan shalat, dan berpuasa itu adalah surga (hadis ke-22).

Pada hadis ke-23, dijelaskan tentang pentingnya manusia berzikir, bertasbih, bertahmid, dan bertahlil. Hadis ke-24 menjelaskan larangan berbuat aniaya dan mengerjakan perbuatan haram.

Selanjutnya, pada hadis ke-25, Rasulullah menerangkan banyaknya cara mendapatkan pahala, termasuk tasbih, takbir, dan tahlil, juga bagian dari sedekah yang semuanya itu mendapatkan balasan dari Allah. Kemudian, mendamaikan dua orang yang sedang bertengkar dan menghilangkan duri dari jalan juga bagian dari sedekah (hadis ke-26).

Pada hadis ke-27, diterangkan mengenai kebajikan. Lalu, pada hadis ke-28, dijelaskan agar umat Islam senantiasa berpegang pada Alquran, sunnah Rasulullah SAW, dan Khulafaur Rasyidin.

Kemudian, pada hadis ke-29, dijelaskan tentang pokok, batang tubuh, dan puncak dari amalan tersebut. Intinya adalah Islam, batang tubuhnya adalah shalat, dan puncaknya adalah sungguh-sungguh (jihad). Dan, hadis ke-30 menerangkan pelaksanaan kewajiban (perintah).

Sementara itu, pada hadis ke-31, diterangkan tentang amalan yang dicinta Allah dan seluruh makhluknya. Amalan itu adalah zuhud. Hadis ke-32 mengenai larangan berbuat mudarat. Lalu, pada hadis ke-33, dijelaskan mengenai qisas, namun harus disertai dengan saksi.

Baca juga:

Kisah Ulama yang Doanya Tertolak karena Sebutir Kurma

Kelompok yang Mengiringi Jenazah

10 Golongan yang Jasadnya Masih Utuh Hingga Hari Kiamat

Buku Sehat dengan Wudhu

Dapatkan buku Sehat dengan Wudhu di Shopee, Klik disini

Lihat Artikel Selanjutnya.....


Lalu, pada hadis ke-34, Rasulullah menegaskan agar setiap orang berusaha mencegah kemungkaran, baik dengan tangannya (kekuasaan), lidahnya, maupun membenci perbuatan mungkar tersebut dengan hatinya.

Pada hadis ke-35, Rasulullah melarang umat Islam untuk berbuat dengki, menipu, saling membenci, berbuat aniaya, dan bermusuh-musuhan, apalagi sesama Muslim. Sebab, sesama Muslim itu bersaudara.

Kemudian, pada hadis ke-36, dijelaskan mengenai kewajiban setiap Muslim untuk membantu saudaranya yang mengalami kesusahan. Lalu, diterangkan pula mengenai pahala atau balasan bagi orang yang menuntut ilmu.

Pada hadis ke-37, Imam Nawawi menuliskan hadis Rasulullah yang bersumber dari Ibnu Abbas RA tentang perbuatan baik dan buruk. Allah SWT telah menetapkan keduanya agar umat Islam mengikuti jalan yang baik dan menjauhi jalan yang buruk.

Kemudian, pada hadis ke-38, dijelaskan mengenai larangan memusuhi para ulama (wali) yang wara'. Sebab, mereka adalah orang yang sangat dekat di sisi Allah.

Dan, pada hadis ke-39, dijelaskan tentang anjuran untuk selalu memaafkan kesalahan orang lain. Tidak ada kesalahan apabila sesuatu dilakukan karena khilaf dan lupa. Lalu, pada hadis ke-40, dijelaskan agar setiap Muslim itu senantiasa berbuat baik. Sebab, di dunia ini laksana tempat persinggahan yang hanya sebentar. Hendaknya waktu yang cuma sebentar itu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk beribadah kepada Allah.

Kemudian, pada hadis ke-41, Rasulullah menekankan agar umat Islam menundukkan hawa nafsunya. Lalu, pada hadis ke-42 atau yang terakhir dari kitab Arbain Nawawi, dijelaskan mengenai pentingnya doa. Sebab, dengan berdoa, Allah akan mengabulkan segala keperluan dan mengampuni segala dosa-dosa manusia walaupun dosanya itu memenuhi langit dan bumi. Asal mereka memohon ampun dan bertaubat, Allah akan menerima taubatnya.

Baca juga:

Kisah Ulama yang Doanya Tertolak karena Sebutir Kurma

Kelompok yang Mengiringi Jenazah

10 Golongan yang Jasadnya Masih Utuh Hingga Hari Kiamat

Buku Sehat dengan Wudhu

Dapatkan buku Sehat dengan Wudhu di Shopee, Klik disini

Lihat Artikel Selanjutnya.....


Demikianlah isi dari kitab Arbain Nawawiyah. Uraian yang terkandung dalam kitab ini sangat penting bagi setiap umat Islam. Karena, kitab ini mengajarkan umat islam untuk senantiasa beriman dan bertakwa kepada Allah, melaksanakan segala perintah-Nya, serta menjauhi larangan-Nya. Wa Allahu A'lamu. (Sya/RB)

Baca juga:

Kisah Ulama yang Doanya Tertolak karena Sebutir Kurma

Kelompok yang Mengiringi Jenazah

10 Golongan yang Jasadnya Masih Utuh Hingga Hari Kiamat

Buku Sehat dengan Wudhu

Dapatkan buku Sehat dengan Wudhu di Shopee, Klik disini

Lihat Artikel Selanjutnya.....

sumber : https://rumahberkah.republika.co.id/posts/231041/arbain-nawawi-hadis-populer-kehidupan-sehari-hari
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler