Bahaya Mengerikan Asap Rokok untuk Anak, Jangan Main-Main!
Asap rokok sangat berbahaya bagi kesehatan saluran napas anak.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video memilukan mengenai kasus pneumonia anak menjadi viral di media sosial. Video itu semula dibagikan lewat akun TikTok @fhyna23 yang lantas diunggah ulang di berbagai kanal, termasuk oleh akun Instagram @seniparenting.
Di video itu, terlihat seorang perempuan berhijab menangis di sisi tempat tidur sebuah rumah sakit, tempat seorang anak kecil yang terbaring dengan alat bantu pernapasan. Terdapat sejumlah kalimat yang dicantumkan dalam video itu.
"Sekarang aku tahu jahatnya pneumonia, setelah ku mendengar kata dokter 'semua sudah berakhir, ikhlaskan kepergiannya'," demikian kalimat yang tersemat.
Akun TikTok @fhyna23 yang pertama kali membagikan video juga membubuhi keterangan lain. "Adik perempuan saya berumur satu tahun. Dia mengidap radang paru-paru. Dan tidak ada anak sekecil itu yang bisa selamat dari penyakit itu. Semuanya terjadi begitu saja. Saya sangat hancur menerima semua kenyataan pahit ini," tulisnya dalam bahasa Inggris.
Sebenarnya, apa itu pneumonia atau radang paru-paru dan bagaimana bahayanya jika diidap oleh anak? Dikutip dari laman Ayo Sehat Kemenkes RI, pneumonia merupakan salah satu masalah kesehatan pada sistem pernapasan, yang terjadi ketika paru-paru mengalami peradangan atau infeksi.
Kondisi tersebut biasanya diawali dengan infeksi pada saluran pernapasan atas, seperti hidung dan tenggorokan. Infeksi kemudian menuju paru-paru dan menyebabkan penumpukan cairan, sehingga mengakibatkan aliran udara di dalam paru-paru tersumbat. Itu sebabnya anak yang mengidap pneumonia akan sulit bernapas.
Situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan, pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri atau virus. Lebih lanjut, Madeleine Ramdhani Jasin dan Nastiti Kaswandani dari Ikatan Dokter Anak Indonesia pernah membahas soal bahaya asap.
Dalam pemaparan mereka di laman idai.or.id, asap rokok amat berbahaya bagi anak. Diperkirakan ada 40 persen anak di dunia yang menjadi perokok pasif. Perokok pasif merupakan pihak yang tidak merokok, tapi menghirup asap rokok dari perokok aktif (orang yang menghisap rokok).
Madeleine dan Nastiti mewanti-wanti supaya anak tidak terpapar asap rokok, baik dari orang tua serumah, tetangga, atau lingkungan tempat tinggal. Sebab, itu sangat berbahaya bagi kesehatan saluran napas anak.
"Anak yang menjadi perokok pasif menjadi lebih rentan mengeluhkan batuk lama, menderita sakit radang paru, dan asma. Bahkan sebanyak 165.000 orang anak di dunia meninggal setiap tahun karena penyakit paru terkait dengan paparan asap rokok," ucap Madeleine dan Nastiti.
Orang tua perokok sebaiknya mempertimbangkan untuk meninggalkan kebiasaan merokok. Sebab, merokok di luar rumah atau jauh dari anak ternyata tetap bisa membuat anak terpapar sejumlah bahan kimia berbahaya yang ada di asap rokok
Bahan kimia dari asap rokok bisa menempel di pakaian, lantas senyawa tersebut dapat dilepaskan ke udara atau menempel pada permukaan lain. Secara ilmiah, hal itu terbukti dalam studi dan telah diterbitkan di Science Advances.
"Perokok atau orang yang terpapar asap rokok dapat tetap menjadi sumber bahan kimia ini saat mereka memasuki lingkungan bebas rokok, yang mungkin lebih mencemaskan jika ada anak kecil atau populasi yang sensitif," kata Drew Gentner, profesor teknik kimia dan lingkungan di Universitas Yale di New Haven, Connecticut.
Hasil itu didapat dari penempatan sensor yang sangat sensitif di saluran pembuangan udara dari bioskop bebas rokok. Tujuannya, untuk mendeteksi bahan kimia asap yang dipancarkan ke udara dari pakaian dan tubuh perokok, tapi yang merokok sebelum datang ke bioskop.
Para peneliti fokus pada udara yang keluar selama jadwal film untuk dewasa. Dengan asumsi, hanya orang dewasa yang akan menjadi penonton dan lebih banyak dari mereka mungkin perokok atau orang yang pernah berada di sekitar perokok.
Berdasarkan temuan studi, penanda yang jelas dari asap tembakau terpantau melonjak saat kedatangan penonton ke bioskop, lalu menurun dari waktu ke waktu. Namun, masih ada kontaminasi yang tertinggal. Para peneliti menemukan beragam senyawa terkait tembakau di udara, termasuk beberapa polutan udara berbahaya seperti benzena, formaldehida, dan nikotin.