Alasan Film Meg 2 Sukses di Box Office Meski Dapat Ulasan Buruk dari Kritikus
Film Meg 2: The Trench hanya mendapat rating 28 persen dari kritikus.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film Meg 2: The Trench meraup 142 juta dolar AS (Rp 2,1 triliun) selama akhir pekan pembukaannya meskipun ulasan kritis buruk. Ini merupakan kelanjutan dari film Meg terdahulu, tepatnya pada 2018. Film tersebut berdasarkan novel legendaris yang telah berusia 20 tahun.
Namun, adaptasi film dinilai terjebak plot yang kurang baik selama bertahun-tahun. Sutradara seperti Eli Roth berusaha mencobanya, namun gagal membuatnya keluar dari "mimpi buruk". Berkat beberapa faktor seperti pemasaran yang hebat dan pemeran berkelas internasional, kala itu The Meg mengambil 530 juta (Rp 8 miliar) dari box office di seluruh dunia.
Meg 2: The Trench adalah ujian nyata dari kelangsungan jangka panjang waralaba itu, dan tayang berselang lima tahun dari film pertama. Sekuel ini mendapat ulasan buruk dengan rating hanya 28 persen di Rotten Tomatoes per Kamis (10/8/2023).
Terlepas dari beberapa prediksi malapetaka atas prospek keuangannya, Meg 2 mampu menutupi anggaran produksinya hanya dari akhir pekan pembukaannya saja. Film tersebut menghasilkan keuntungan yang bagus. Ada beberapa alasan mengapa film Meg 2 yang mendapat ulasan buruk nyatanya menguntungkan dari sisi materi, berikut ini penjelasannya, seperti dilansir laman Screen Rant, Kamis (10/8/2023):
1. Box office Meg 2: The Trench didorong oleh Cina
Sama seperti entri pertama, Meg 2: The Trench adalah produksi bersama Cina-Amerika. Oleh karena itu, film ini diarahkan untuk pasar Cina seperti halnya penonton internasional, termasuk memiliki bintang besar Cina seperti Wu Jing sebagai salah satu peran inti.
Film ini menghasilkan lebih dari 30 juta dolar AS atau Rp 455 milar di Amerika Utara, tetapi 112 juta dolar AS (Rp 1,7 miliar) sisanya berasal dari luar negeri, dengan sebagian besar berasal dari Cina. Perlu dicatat seri Meg mengatasi kuota film Cina yang menolak banyak blockbuster Amerika berdasarkan fakta bahwa film tersebut 100 persen milik Cina dan dianggap sebagai produksi Cina yang dibuat untuk penonton global.
2. Ulasan Meg 2 selalu tidak mungkin memengaruhi penonton
Skor Rotten Tomatoes tidak menjadi metrik yang menyakitkan dari penerimaan kritis sebuah film. Konon, skor 28 persen Meg 2 adalah indikator betapa tidak disukainya sekuel tersebut di antara para kritikus utama.
Di sisi lain, ia memiliki skor penonton 73 persen. Meg 2 adalah film yang pada dasarnya dijual di posternya yaitu Statham melawan hiu raksasa. Mereka yang menikmati The Meg menginginkan hal yang sama, dan ada kesederhanaan yang indah pada premis Meg 2 yang menjadikannya film menyenangkan.
3. Meg 2: The Trench menawarkan sesuatu yang berbeda
Meg 2: The Trench membawa penonton lebih jauh ke Palung Mariana tituler, dunia bawah laut eksotis yang dipenuhi monster jahat. Selain hanya berbeda secara visual dari para pesaingnya, Meg 2 hanya menawarkan sesuatu yang berbeda kepada penonton bioskop. Film ini tidak memiliki durasi yang terlalu panjang, karakter yang banyak, narasi rumit, dan waktu yang melompat-lompat.
4. Meg 2 memiliki silsilah waralaba box office yang kuat
Meg adalah jenis film blockbuster yang cenderung mudah dilupakan penonton. Meski begitu, film itu benar-benar sukses besar, terutama untuk entri pertama. Meg 2: The Trench dibangun di atas kesuksesan dan kesadaran penonton tentang itu dan menawarkan lebih banyak monster dan ancaman baru pada konsep yang sudah terbukti berhasil.
5. Meg 2 memiliki pemasaran yang sangat baik
Menurut CEO Meg co-produser CMC Pictures, Catherine Ying, film Meg pertama memiliki kampanye pemasaran yang fantastis, lengkap dengan poster dan trailer yang menggoda. Meg 2: The Trench juga mengulangi taktik ini, dan sekali lagi, "Jason Statham vs Giant Shark" benar-benar memberi tahu pemirsa film seperti apa yang mereka beli tiketnya.