2 Atlet Panjat Tebing Sumbang Kado dari Kejuaraan Dunia untuk HUT Kemerdekaan Indonesia
Desak berhasil memenangi medali emas sekaligus mengamankan tiket ke Olimpiade 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua atlet panjat tebing nomor speed, yakni Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rahmad Adi Mulyono, menyumbangkan kado istimewa untuk Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dengan mengukir prestasi gemilang di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing (IFSC Climbing World Championship) Bern, Swiss, Kamis (10/8/2023) waktu setempat.
Desak berhasil memenangi medali emas sekaligus mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024, setelah ia mencatatkan waktu finis 6,49 detik, mengalahkan atlet Amerika Serikat, Emma Hunt, dengan catatan waktu 6,67 detik.
"Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia atas doa dan dukungannya kepada kami timnas panjat tebing Indonesia. Saya Desak Made Rita Kusuma Dwi mempersembahkan emas di World Championship dan mendapatkan tiket Olimpiade Paris 2024 untuk hari ulang tahun negara Indonesia yang ke-78," kata Desak dalam pernyataan tertulis yang diterima pewarta, Jumat (11/8/2023).
Atlet putri asal Bali itu tidak mengalami kesulitan untuk mengatasi perlawanan para pesaingnya dari babak kualifikasi sampai semifinal.
Pada perdelapan final, ia mampu finis dengan catatan waktu 6,70 detik, mengungguli Giulinda Randi asal Italia yang mencatatkan waktu 7,43 detik. Berikutnya pada perempat final, Desak mengukir waktu 6,64 detik, unggul signifikan atas lawannya, Patrycja Chudziak asal Polandia yang hanya mampu mencatat 7,14 detik.
Pada semifinal, Desak kembali mencatatkan waktu di bawah tujuh detik. Ia mencatatkan waktu 6,48 detik, unggul atas Aleksandra Kalucka asal Polandia dengan catatan waktu 7,40 detik.
Sementara itu Rahmad di kategori putra memang belum berhasil meraih tiket Olimpiade, namun penampilannya sangat baik di turnamen ini.
Saat mengawali penampilan di kualifikasi, Rahmad mencatatkan waktu 5,11 detik. Pada perdelapan final, ia mempertajam catatan waktunya menjadi 5,04 untuk mengungguli Yaroslav Tkach asal Ukraina.
Pada perempat final, Rahmad mampu mengungguli atlet Indonesia lainnya Kiromal Katibin dengan catatan waktu 4,97 detik. Namun di semifinal, Rahmad hanya mampu finis dengan catatan 8,01 detik dan kalah dari Mateo Zurloni.
Meski demikian, pada babak small final, Rahmad berhasil mengungguli Rishat Khaibullin untuk membuatnya memenangi posisi ketiga.
"Tentu saya tetap bersyukur bisa meraih perunggu di kejuaraan ini meski belum bisa lolos ke Olimpiade 2024. Tetapi saya persembahkan medali ini untuk ulang tahun negara saya tercinta, Indonesia," ujar Rahmad.
Prestasi yang diukir Desak dan Rahmad tak pelak membuat bangga Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid.
"Saya bangga atas raihan positif ini. Semua atlet yang berlaga, yang meraih prestasi atau belum, semuanya telah berjuang menunjukkan performa terbaik demi nama Indonesia di kancah internasional," kata Yenny. "Raihan ini menjadikan Desak sebagai atlet pertama putri Indonesia yang memastikan lolos ke Olimpiade 2024, sekaligus meraih emas di Bern, Swiss. Sekali lagi saya ucapkan selamat dan ini adalah kado bagi kemerdekaan Indonesia."
- panjat tebing
- atlet indonesia juara panjat tebing dunia
- juara dunia panjat tebing
- kejuaraan dunia panjat tebing
- Desak Made Rita Kusuma Dewi
- Rahmad Adi Mulyono
- IFSC Climbing World Championship
- IFSC Climbing World Championships 2023 Bern
- Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia
- Ketua FPTI
- Yenny Wahid