Impor Beras Hampir Rp 10 Triliun, Mayoritas dari Thailand

Impor beras untuk komoditas beras selain beras khusus mencapai 627,2 juta dolar AS.

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Pekerja mengangkut beras impor dari Vietnam yang baru tiba di gudang Bulog Subdivre Kota Serang, Banten, Selasa (2/5/2023).
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor beras untuk komoditas beras selain beras khusus mencapai 627,2 juta dolar AS. Angka itu setara Rp 9,62 triliun dengan tingkat kurs Rp 15.340 per dolar AS. 

Baca Juga


Total realisasi impor beras sepanjang Januari-Juli 2023 sebanyak 1,17 juta ton. Volume tersebut khusus untuk komoditas beras selain beras khusus dengan kode harmonized system 10063099 yang dicatat oleh BPS. Importasi beras di Indonesia selain beras khusus hanya diperbolehkan melalui Perum Bulog lewat penugasan resmi dari pemerintah. 

“Negara asal impor beras ini, terutama kita mengimpor dari Thailand dengan pangsa impor 50,56 persen dan kedua adalah Vietnam sebesar 46,33 persen,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyastuti dalam konferensi pers neraca perdagangan di Jakarta, Selasa (15/8/2023). 

Seperti diketahui, pada 2023, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (NFA) telah menugaskan Bulog untuk mengimpor sebanyak 2 juta ton beras setelah pada November 2022 lalu menugaskan Bulog mengimpor 500 ribu ton beras dari India. Importasi beras dilakukan demi mengamankan cadagan beras pemerintah (CBP) di Bulog yang digunakan untuk stabilisasi harga maupun pasokan. 

Amalia menambahkan, total impor beras Indonesia pada Januari-Juli 2023, termasuk beras khusus yang tak diatur dan dibebaskan kepada swasta mencapai 1,3 juta ton dengan total nilai 715,9 juta dolar AS. Seluruh beras yang masuk ke Indonesia didominasi oleh Thailand, Vietnam, serta India. 

Sebelumnya, Bulog menyatakan akan menempuh berbagai upaya demi mengamankan cadangan beras sesuai penugasan pemerintah. Bulog juga akan melakukan percepatan realisasi importasi beras demi mengamankan pasokan di tengah iklim kemarau ekstrem El Nino di Indonesia. 

“Kami juga berkoordinasi secara intens dengan negara pengimpor untuk percepatan kedatangan beras impor ini ke Indonesia,” kata Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, akhir pekan lalu. 

Saat ini, ia menyampaikan, total CBP yang dimiliki Bulog sebanyak 1,33 juta ton. “Menyikapi dampak El Nino ini masyarakat jangan khawatir,” ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler