Imbas Bayi Tertukar di RS Sentosa,Dinkes Bogor Ingatkan RS Perketat Keselamatan Mutu

Kepala Dinkes Bogor meminta RS Sentosa maksimalkan komite keselamatan mutu

Republika/Shabrina Zakaria
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, ketika diwawancara terkait pemeriksaan kasus dugaan bayi tertukar, Selasa (15/8/2023).
Rep: Shabrina Zakaria Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor turun tangan menanangi kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Sentosa setahun lalu. Meski belum pernah ada kasus bayi tertukar, Dinkes pun mengimbau agar terjadi lagi kasus serupa.

Baca Juga


“Imbauan yang pertama kasus ini tidak boleh terjadi lagi, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor ataupun seluruh rumah sakit di Indonesia. Selama saya jadi Kepala Dinas dari 2019, belum pernah terjadi. Baru kali ini,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina, Selasa (15/8/2023).

Lebih lanjut, Mike menegaskan, RS Sentosa yang sudah memiliki komite keselamatan pasien dan keselamatan mutu harus dimaksimalkan. Ia pun meminta jajaran RS Sentosa bekerja sesuai peran dan tanggung jawabnya.

Sehingga, kata Mike, kasus serupa di rumah sakit manapun tidak boleh terjadi. Terutama pada rumah sakit maupun fasilitas kesehatan, yang sidah memiliki mekanisme keselamatan pasien.

“Jadi rumah sakit atau fasilitas kesehatan ini, sudah memiliki mekanisme keselamatan pasien, mekanisme mutu, itu sudah punya Standar Operasional Prosedur (SOP). Sudah ada komitenya juga, ini segera harus dijalankan dengan baik,” kata Mike.

Sebelumnya, diberitakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan, memerintahkan Dinkes Kabupaten Bogor untuk turun langsung menyelesaikan permasalahan bayi tertukar, di Rumah Sakit Sentosa Bogor. Saat ini Iwan masih menunggu laporan resmi dari Dinkes. 

Selain itu, Dinkes Kabupaten Bogor telah melakukan klarifikasi terhadap Rumah Sakit Sentosa, terkait kasus dugaan bayi tertukar setahun lalu. Dinkes juga melibatkan Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP) untuk menelaah penyebab dari kasus ini.

 Diketahui, bayi dari Siti Mauliah (37 tahun) diduga tertukar sejak setahun lalu usai melahirkan di Rumah Sakit Sentosa di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Siti pun telah melakukan tes DNA di RS Sentosa, dan hasilnya menunjukkan bahwa bayi yang dirawatnya selama setahun ini bukan anak kandungnya.

Siti telah membuat laporan ke Polres Bogor dan meminta bantuan ke polisi untuk mencari anak kandungnya. Setelah melahirkan pada 18 Juli 2022, Siti melakukan tes DNA pada Mei 2023 dengan hasil bahwa bayi yang dirawatnya setahun ini bukanlah anak kandungnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler