Polisi Korea Selatan Duga Lebih dari 300 Film Box Office Manipulasi Total Jumlah Penonton

Film thriller aksi Emergency Declaration termasuk di daftar periksa.

dok. CGV Indonesia
Film Emergency Declaration besutan sutradara Han Jae-rim tayang 16 Agustus 2022 di bioskop
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Polisi Korea Selatan telah menemukan bukti bahwa performa box office dari 323 film selama lima tahun terakhir telah dimanipulasi. Menurut polisi, pejabat bioskop dan distributor bersekongkol menggelembungkan angka box office agar film yang dirilis di bioskop mereka seolah-olah sukses.

Terkait kasus ini, polisi telah merujuk pada 69 orang dari jejaring bioskop besar dan 24 perusahaan distribusi film kepada jaksa penuntut. Nantinya, jaksa penuntut akan menentukan ada tidaknya unsur pidana.

Tim investigasi antikorupsi dan kejahatan publik Kepolisian Seoul mulai menyelidiki kasus ini pada awal tahun 2023. Lalu pada Juni, mereka dilaporkan menggerebek kantor CJ-CGV, Megabox, dan Lotte Cinema, tiga operator bioskop terbesar di Korea Selatan. Kantor distributor Showbox, Lotte Entertainment, serta Kidari juga telah didatangi polisi.

Dalam sebuah pembaruan, para penyidik polisi mengatakan bahwa mereka telah memeriksa total 98 distributor film dan 462 judul film.

"Dalam kolusi dengan distributor film, para pejabat bioskop diduga memasukkan informasi penjualan tiket yang digelembungkan ke dalam layanan penghitungan box office Dewan Film Korea (Kobis) dari bulan Maret 2018 hingga Juni 2023. Ini dilakukan untuk meningkatkan peringkat box office dari film-film yang dirilis di bioskop mereka," kata polisi seperti dilansir Variety, Kamis (17/8/2023).

Menurut polisi, para tersangka melaporkan informasi palsu bahwa tiket pada waktu pertunjukan tertentu telah terjual habis. Sebagai akibat dari kecurangan tersebut, sebanyak 2,67 juta penonton telah dihitung secara berlebihan.

Di antara film yang jumlahnya digelembungkan adalah film dokumenter tahun 2022 The Red Herring yang menampilkan mantan Menteri Kehakiman Cho Kuk. Selain itu, ada film thriller aksi Emergency Declaration.

Baca Juga


Film yang dibintangi oleh Song Kang-ho, Jeon Do-yeon, dan Lee Byung-hun tersebut melakukan pemutaran perdana di Cannes pada Juli 2021, tetapi perilisan komersialnya di bioskop Korea oleh distributor Showbox berulang kali ditunda. Film ini akhirnya tayang di bioskop pada Agustus 2022.

Menurut data yang masih tersedia di situs Kobis, film ini terjual 2,06 juta tiket dengan pendapatan kotor sebesar 15,7 juta dolar AS. Membesar-besarkan angka box office bisa menjadi taktik yang digunakan untuk membuat film tampak lebih sukses daripada yang sebenarnya.

Dalam jangka pendek, framing bahwa sebuah film ditonton banyak orang dapat meningkatkan minat dan rasa penasaran calon penonton lain. Itu juga akan mendorong eksibitor menayangkan film tersebut di lebih banyak bioskop, sehingga mengubah kesuksesan palsu menjadi kesuksesan yang sesungguhnya.

Dalam jangka panjang, angka box office yang meningkat dapat memicu biaya yang lebih tinggi ketika sebuah film dilisensikan untuk TV, streaming, dan kinerja pasar tambahan. Dugaan manipulasi penjualan tiket juga terjadi pada saat bisnis bioskop sangat terganggu oleh pandemi Covid-19.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler