Tayang Besok, Emergency Declaration Bikin Penonton Ikut Rasakan Teror Virus di Pesawat
Emergency Declaration hadapkan penumpang dengan ancaman virus di pesawat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Emergency Declaration, aktor Parasite Song Kang-ho berperan sebagai detektif yang kebetulan harus bekerja menggagalkan rencana penyebaran virus di dalam pesawat. Film ini mengisahkan perjuangan bertahan hidup ratusan orang di pesawat yang tengah mengudara.
Tayang mulai Selasa (16/8/2022) di bioskop, film thriller besutan penulis sekaligus sutradara Han Jae-rim ini berhasil membuat emosi penonton naik-turun sepanjang dua jam lebih 27 menit. Kegembiraan dan melodrama dari alur cerita sangat tercermin dalam film yang sudah tayang perdana pada Juli lalu di Cannes Film Festival.
Berawal dari kisah seorang penumpang yang memiliki latar bermasalah dalam kehidupannya Ryu Jin-seok (Im Si-wan) yang membuat ancaman teror dalam video. Sang detektif In Ho (Song Kang-ho) kemudian menelusuri jejak Ryu hingga ditemukan jasad dan video tentang percobaan virus pada sebuah tikus.
Karakter jahat Im Si-wan sebagai seorang teroris virus mulai ketika ia melepaskan virus mematikan di atas pesawat yang tengah mengudara dari Korea Selatan (Korsel) menuju Honolulu, Hawaii. Orang yang terinfeksi pertama menerima ruam di tubuh, kemudian pembuluh darah mereka mulai pecah, dan menimbulkan kematian.
Kepanikan berikutnya di antara penumpang menyebar lebih cepat daripada patogennya sendiri. Di situ, sutradara mengoyak perasaan penonton dan memberikan pesan moral dengan menunjukkan bagaimana keserakahan dan ketakutan penumpang pesawat untuk dapat tetap bertahan hidup ketika terjebak dalam keadaan bencana.
Penerbangan KI501 berpacu dengan waktu karena virus telah menyebar di antara para penumpang dengan cepat. Penonton juga mendapatkan pelajaran pengorbanan pribadi yang mengungkap sejumlah rahasia antara Hyun-soo, co-pilot pesawat (Kim Nam-gil) yang begitu membenci Jae-hyuk, dan mantan pilot (Lee Byung-hun) yang bepergian dengan putrinya yang masih kecil. Semua terinfeksi tak terkecuali co-pilot dan pramugari.
Dengan sinematografi yang keren, Emergency Declaration juga fokus pada kisah di daratan dalam upaya penyelamatan pesawat hingga pada tingkat pemerintahan. In-ho sangat terlibat dalam upaya penyelamatan, termasuk dalam mencari vaksin di darat untuk menangkal virus yang sudah telanjur menjalar di tubuh para penumpang pesawat.
Salah satu penumpang pesawat adalah istri sang detektif. Di darat, In-ho juga berinteraksi dengan Menteri Transportasi Seok Hee (Jeon Do-yeon) dan dengan co-pilot melalui jaringan telepon pesawat untuk bisa keluar dari teror tersebut.
Setiap aktor, terutama Song, benar-benar memberikan kinerja yang kokoh dalam narasi yang koreksi arah emosionalnya sering terjadi. Alhasil, film kadang-kadang bisa terasa tanpa arah.
Sutradara Han menarik hati penonton dengan mengandalkan pergeseran nada penebusan maaf untuk Jae-hyuk dari co-pilot Hyun Soo. Pendaratan klimaks diedit menentang semua gravitasi dan logika demi membuat telapak tangan penonton berkeringat maksimum.
Ini tentu menawarkan dosis kesenangan bagi penggemar film thriller bencana. Tim produksi berhasil membuat rasa gelisah, tegang, dan tenang bercampur aduk dalam setiap adegannya yang ditimbulkan dari audio yang menggelegar.
Setiap adegan dalam film juga dibuat sangat mendetail, semisal pada saat pesawat mengalami turbulensi hingga berputar 360 derajat. Di latar di dalam pesawat yang sangat sempit, penonton dapat memahami rasa frustrasi dari para penumpang yang ada di dalam penerbangan tersebut.
Alur cerita yang mendebarkan ditambah akting para pemain yang ciamik menjadi daya kuat film ini. Ini adalah bagian dari film bencana lama, melodrama dilema moral, dan bagian dari film thriller eksploitasi virus.
Emergency Declaration dibuat satu tahun sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. Ayo, duduk di bioksop untuk ikut tegang seperti berada di atas pesawat KI501!