Lapor Wapres, Menko PMK Sampaikan Angka Kemiskinan Ekstrem Turun ke 1,12 Persen

Pemerintah terus melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan kemiskinan ekstrem.

Republika/Putra M. Akbar
Warga beraktivitas di lorong hunian yang berada diatas laut di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (30/1/2023). Kemiskinan ekstrem turun ke level 1,12 persen.
Rep: Fauziah Mursid Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan perkembangan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia yang kini menyentuh angka 1,12 persen kepada Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Muhadjir mengatakan, angka ini mengalami penurunan 0,62 persen dibandingkan September 2022 di angka 1,72 persen.

Baca Juga


"Alhamdulillah kemiskinan ekstrem yang itu memang sedang menjadi fokus perhatian kita, itu mengalami penurunan 0,62 persen dalam waktu 6 bulan. Jadi, per September 2022 sampai Maret 2023, angka kemiskinan ekstrem kita turun dari 1,72 persen sekarang menjadi 1,12 persen," ujar Muhadjir di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Muhadjir mengatakan, di sisi lain pemerintah terus melakukan berbagai intervensi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Karena itu, dia optimistis pemerintah dapat mencapai target penurunan kemiskinan ekstrem nol persen pada 2024.

"Mudah-mudahan survei September nanti, angka kemiskinan ekstrem kita sudah di bawah satu, sehingga target dari bapak Presiden juga, yaitu 2024 nanti kemiskinan ekstrem nol atau mendekati nol, itu bisa terealisasi," ujar Muhadjir.

Selain laporan penanganan kemiskinan ekstrem, Muhadjir juga menyampaikan perkembangan penanganan penurunan angka stunting di Indonesia.

Saat ini, kata dia, perkembangan penanganan stunting di Indonesia sudah berjalan dengan baik. Menurut dia, angka stunting di beberapa daerah di Indonesia sudah ada di bawah 10 persen. Namun demikian, masih ada daerah yang angka stuntingnya di atas 20 persen.

"Untuk beberapa daerah kabupaten kota sudah di bawah 10 persen, tetapi memang masih banyak yang di atas 30 persen. Sehingga secara agregat mungkin bisa 14 persen, tetapi secara parsial masih banyak yang memang masih diatas 14 persen," ujarnya.

Muhadjir memastikan pemerintah terus melakukan berbagai program intervensi dalam penurunan stunting. Sehingga, Pemerintah optimistis target penurunan stunting hingga 14 persen pada 2024 dapat tercapai.

"Mudah-mudahan nanti September ini hasil survei stunting nanti bisa betul-betul bisa di bawah 20 persen. Syukur-syukur sudah mendekati 14 persen sehingga target Bapak Presiden tahun 2024 kita nanti kita sudah 14 persen itu bisa terpenuhi," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler