KPM Surabaya Peringati Kemerdekaan dengan Berbagi Kisah Pejuang

KPM Surabaya gelar acara yang mengundang veteran KKO Angkatan Laut

Dok KPM
Dalam upaya memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia yang penuh makna, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang Surabaya menggelar acara bertajuk Berbagi Cerita dan Bingkisan untuk Pejuang Bangsa pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023 bertempat di Kantor KPM Cabang Surabaya yang beralamat di Jalan Ketintang Baru Selatan V No.14, Ketintang, Kec. Gayungan, Surabaya. 
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dalam upaya memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Republik Indonesia yang penuh makna, Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang Surabaya menggelar acara bertajuk ‘Berbagi Cerita dan Bingkisan untuk Pejuang Bangsa’ pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023 bertempat di Kantor KPM Cabang Surabaya yang beralamat di Jalan Ketintang Baru Selatan V No.14, Ketintang, Kec. Gayungan, Surabaya. 


Acara yang merupakan rangkaian dari program Jaringan Suprarasional KPM Cabang Surabaya tersebut, menghadirkan Eyang Jarwadi A.R. Sujarwo, seorang veteran TNI dari Korps Komando Operasi (KKO) Angkatan Laut periode 1962-1989 untuk berbagi pengalaman perjuangannya kepada generasi muda, khususnya siswa KPM Cabang Surabaya.

Kepala KPM Cabang Surabaya, Drs. Moh. Arodhi mengatakan bahwa pentingnya memupuk semangat nasionalisme dalam kalangan pelajar maupun generasi muda di era saat ini. 

“Kami memandang bahwa rasa cinta tanah air pada anak-anak ini mulai mengalami degradasi. Sehingga, KPM sangat perlu untuk memberikan penguatan kepada anak, khususnya yang sedang kita siapkan cerdas otak di dadanya dan cerdas otak di kepalanya,” ujar Arodhi dalam keterangan pers. 

“Ini (berbagi cerita) nantinya akan memiliki bekal yang sangat cukup ketika dia sudah menjadi orang orang yang sukses, maka dia tidak lupa dengan Tanah Airnya dan dia akan dengan senang hati dan bekerja keras untuk bangsanya untuk negerinya yang dimana dia lahir di tanah air ini,” sambungnya. 

“Kedua, kita ingin memberikan satu sudut pandang yang lain bahwa orang yang kita undang atau veteran yang kita undang, mereka itu memiliki satu perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan dan untuk itu mereka berkorban tidak hanya tenaga, raganya, tidak juga hanya hartanya, tapi juga bahkan beliau rela untuk mengorbankan jiwanya,” lanjut Arodhi. 

“Untuk apa? untuk meraih kemerdekaan, untuk mempertahankan kemerdekaan. Nah, jiwa yang seperti inilah jiwa berjuang, jiwa berkorban itu harus tumbuh pada anak anak untuk meraih suatu kesuksesan di masa depan, sehingga semangat belajar semangat berkarya ini semakin banyak di Dada anak anak semuanya khususnya anak-anak KPM. Dua latar belakang yang kita berharap ini ada pada diri anak-anak khususnya, tutup Arodhi. 

Pada kesempatan terpisah, Eyang Jarwadi A.R. Sujarwo ketika ditanya soal beban terberat yang dirasakan selama mengabdi sebagai KKO.

“Tidak ada yang berat yang saya rasakan selama saya mengabdi. Sebab, kami memang sudah disiapkan untuk menghadapi tugas paling berat,” kata Eyang Jarwadi.  

Pernyataan tersebut mencerminkan sikap dan keyakinan bahwa melalui persiapan, latihan, dan tekad yang kuat, seseorang dapat mengatasi berbagai rintangan atau tugas yang sulit dengan penuh keyakinan dan semangat.

Sementara itu, bagi sebagian siswa KPM Cabang Surabaya, kisah dari Eyang Jarwadi menjadi inspirasi tersendiri untuk menumbuhkan semangat dan dedikasi dalam mengisi kemerdekaan sebagai seorang pelajar. 

“Sangat bermanfaat untuk saya. Semoga saya bisa menjadi orang yang lebih berprestasi untuk bangsa dan negara ini,” ujar Visnard siswa kelas 7 Pintar MNR. 

Hal senada juga diungkapkan Nadila siswi kelas 5 Berbakat C. “Cukup bagus, karena karena sejujurnya saya pecinta sejarah, ya ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang sejarah untuk saya,” ujarnya. 

Selain Visnard dan Nadila. Turut menyampaikan apresiasi dari Areta, siswa kelas PMNR Plus. “Kesannya bagus banget, MasyaAllah keren banget. Eyang juga memberikan sedikit informasi tentang hidupnya selama menjalani hidupnya dan itu benar benar membuat saya harus benar-benar bersyukur bahwa saya berada di titik ini sudah luar biasa sekali, apalagi, ya yang waktu itu mengikuti TNI AL pasti pendidikannya berat banget,” kata Areta.

Saat ini, kita memiliki tanggung jawab untuk meneruskan tongkat estafet perjuangan mereka. Kita juga telah mendengar pelajaran berharga tentang keteguhan, semangat, dan tekad dalam menghadapi tantangan dari para Pahlawan dan generasi sebelumnya dalam mengisi semangat kemerdekaan. Mari kita bawa semangat ini dalam setiap langkah kita, memupuk rasa cinta tanah air, dan menjadikannya landasan untuk meraih menjadi pribadi dan generasi muda yang lebih baik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler