Bicara Pemilu 2024?

Menyambut Pengumuman Daftar Calon Sementara (DCS) Pemilu 2024

retizen /Dimas Muhammad Erlangga
.
Rep: Dimas Muhammad Erlangga Red: Retizen

Pemilu 2024 masih ada 176 Hari Lagi. Perjalanan kepemimpinan nasional sekarang ini sudah terseok-seok. Sejak dilantik kembali pada Oktober 2019 lalu, kepemimpinan nasional sekarang belum memperlihatkan kinerja positif. Tidak sedikit yang menganggap Jokowi-Amin (Jokowi Jilid 2) sudah gagal total. Nama nama sudah dinominasikan untuk bertarung dalam Pemilu 14 Februari nanti yakni Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto.


Kami, GmnI Komisariat Universitas Terbuka berpendapat bahwa pemunculan nama-nama capres itu punya motif yang sangat jelas:

Pertama, Ini adalah upaya untuk menggiring kesadaran mayoritas rakyat Marhaen, bahwa satu-satunya mekanisme pergantian kepemimpinan nasional adalah pemilu 2024. Apalagi mengingat beberapa calon yang bertarung adalah tokoh tokoh senior organisasi kemahasiswaan, yang otomatis organisasi kemahasiswaan malah digiring ke arena politik elektoral semu ini. Itupun digiring lagi Pemilu 2024 hanya sekedar coblos tanpa ada tarung visi dan misi yang jelas, yang betul betul real Pro Pada Rakyat Marhaen, melawan sistem kapitalisme. Ada upaya kanalisasi, karena kekhawatiran Program yang sudah "Bagus" (tanda kutip), tidak bisa berjalan di Pemerintahan selanjutnya aliaskontinuitas sistem ekonomi-politiknya, dalam hal ini sistem neoliberalisme, bisa terhenti di tengah jalan. Oleh karena itu, mekanisme pemaknaan demokrasi prosedural (demokrasi lima tahunan) dianggap jalan paling aman untuk menjaga kontinuitas sistem ekonomi-politik itu dan sekali lagi tanpa ada visi misi yang jelas. Sebutan oposisi pun tidak jelas malah merujuk pada suatu kelompok saja yang terindikasi Sayap Kanan Anti Pada Imigran, Anti Pada Kebersamaan atau Persatuan Nasional yang sering menindas seperti hal nya kelompok yang berkuasa saat ini.

Kedua, usaha untuk berbicara mekanisme pergantian kekuasaan secara damai pada 2024, mengabaikan fakta-fakta tentang kerusakan bangsa saat ini dan penderitaan rakyat Marhaen yang sudah tidak ditawar-tawar lagi.

Menurut kami, jika sekarang bangsa ini memerlukan perubahan, maka sekarang juga kita harus melakukan perubahan. Kita tidak dapat menunggu lama, karena itu sama saja dengan membiarkan bangsa ini sudah hancur lebih dulu.

Kita tidak bisa membiarkan praktek imperialisme berlangsung lebih lama lagi. Kita tidak juga mau anggaran negara habis karena korupsi-kolusi-nepotisme (KKN) yang tak terkendali. Meski begitu, kami juga tahu, berbicara perubahan sekarang bukanlah seperti membalik telapak tangan. Perubahan hanya bisa terjadi jika ada sebuah kekuatan politik alternatif yang berhasil menghimpun kehendak massa rakyat marhaen dan juga punya proposal nasional alternatif.

Kami berharap jika Pemilu 2024 sebagai jalan damai, aman, dan demokratis, bukan sekedar mengganti Presiden Dan Wakil Presiden dan Legislator semata. Tapi bagaimana mengganti haluan ekonomi nasional kita Untuk kembali pada Pasal 33 UUD 1945. Maka kami menyerukan : Ganyang Neoliberalisme Dan Ganti Haluan Ekonomi! Kembali Pada UUD 1945!

Marhaen

sumber : https://retizen.id/posts/233154/bicara-pemilu-2024
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler