Selama 12 Hari BPBD Tabur 15 Ton Garam Hujan Buatan di Riau
Hujan buatan ini untuk memadamkan karhutla di Kabupaten Indragiri Hulu.
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU--Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Jim Ghafur, mengaku pihaknya telah menyelesaikan misi rekayasa cuaca dengan menabur total 15 ton garam untuk hujan buatan di seluruh kawasan di Riau. Jim menyebut misi rekayasa cuaca hujan buatan ini berlangsung selama 12 hari.
Yakni, terhitung pada 10 hingga 21 Agustus 2023. Total pihaknya menabur garam sebanyak 19 kali sorti. "Sudah berakhir terhitung 10 sampai 21 Agustus kemarin," kata Jim Ghafur, Rabu (23/8/2023).
Jim menjelaskan penyemaian menggunakan pesawat Cassa. Penyemaian dilakukan merata dan menyeluruh di kabupaten kota di Riau. Menurut dia, salah satu misi TMC dari BRIN ini melakukan hujan buatan untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Penyaguan, Kecamatan Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Hasilnya karhutla berhasil dijinakkan. Penanganan karhutla ini juga dibantu dengan kegigihan tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, TNI, Polri termasuk Masyarakat Peduli Api (MPA) di lokasi. Selain itu, lanjut Jim, dua helikopter water bombing juga dikerahkan ke titik lokasi.
Air untuk memadamkam api disuplai dari kanal yang terdapat di sekitaran titik api. Selama pelaksanaan misi hujan buatan, didukung oleh TNI-AU dari Lanud Roesmin Nurjadin. Pesawat Cassa tersebut kini sudah kembali ke Malang.
Data terakhir, terhitung awal Januari 2023 hingga saat ini luas lahan terbakar di Riau sudah mencapai 1.184,36 hektare (Ha). Luasan karhutla tersebar di kabupaten kota, yakni Rokan Hulu 32,40 Ha, Rokan Hilir 236,00 Ha, Dumai 112,87 Ha, Bengkalis 377,79 Ha, Kepulauan Meranti 24,45 Ha. Siak 41,97 Ha. Kemudian Pekanbaru 39,63 Ha, Kampar 85,75 Ha, Pelalawan 91,23 Ha, Indragiri Hulu 49,20 Ha, Indragiri Hilir 91,07 Ha, dan Kuantan Singingi 2,0 Ha.