Dosen UIN Ditemukan Meninggal, Dekan FEBI Sebut Masih ke Kampus pada Rabu
Pemilik rumah sempat menelpon korban beberapa kali, tapi tak merespons.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Ivan Rahmawan mengatakan dosen atas nama Wahyu Dian Silviani yang ditemukan meninggal di salah satu perumahan di desa Tempel, Gatak Sukoharjo masih tampak di kampus pada Rabu (23/8/2023) kemarin. Ia terlihat duduk dan membaca.
"Rabu beliau terlihat duduk dan membaca di perpustakaan FEBI, setiap harinya beliau di sana," kata Ivan saat dihubungi, Kamis (24/8/2023).
Ivan mengatakan menerima informasi tersebut sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah itu pihaknya langsung menuju ke lokasi kejadian. "Kami langsung menuju TKP. Tetapi di TKP sudah ada police line dan beberapa petugas polisi yang sudah berada di dalam rumah," katanya.
Menurut informasi yang didapat Ivan korban tinggal di rumah temannya yang cuti melahirkan selama 3 bulan. Alasannya karena teman korban meminta menempati rumah tersebut. "Selama cuti korban diminta tinggal di rumah rekannya itu karena rumah korban masih direnovasi. Rumah ini berdekatan," katanya.
Selanjutnya, pemilik rumah sempat menelpon korban beberapa kali namun tak ada respon. Kemudian pemilik rumah menelpon sahabat korban untuk mengeceknya. Setelah dicek ternyata korban telah meninggal di bawah kasur.
"Pemilik rumah menelpon sahabat korban untuk mengecek ke rumahnya. (Karena tak memiliki kunci sahabat korban) mengambil di rekan yang merenovasi. Ternyata ada bercak darah, kemudian lapor ke tukang supaya melihat karena dia tidak berani. Begitu dibuka almarhumah ada di bawah kasur," katanya.
Disinggung soal bagaimana sosok korban di kampus, Ivan mengatakan tak terlalu mengetahui. Namun, korban memiliki prestasi akademik yang baik.
"Kalau untuk kehidupan pribadi kami tidak mengetahui sejauh itu (punya masalah atau tidak). Yang kami ketahui beliau memiliki prestasi akademik yang baik. Apalagi beliau seharusnya besok wawancara LPDP ke luar negeri karena sudah lolos beasiswa dengan nilai tinggi," katanya.
Sebelumnya, Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit membenarkan kejadian penemuan mayat atas nama W (34) pada Kamis, (24/7/8/2023) sekitar pukul 13.32 WIB."Saya membenarkan, Informasi dari Polsek pukul 13.32 WIB (penemuan mayatnya)," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, Kamis (24/8/2023).
Sigit juga menjelaskan dari informasi yang diterima didapati tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. "Ada tanda-tanda kekerasan, sementara ini saya belum melihat secara detail. Untuk sementara info dari tetangga seperti itu," katanya.