Tujuh Adab Berbicara yang Harus Diperhatikan Seorang Mukmin
Seorang Muslim tidak berbicara secara berlebihan.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Adab berbicara yang diajarakan oleh Rasulullan saw adalah berbicara seperlunya dan tidak berlebihan. Daripada berbicara yang bukan-bukan alias hanya untuk bergunjing atau menyakiti orang lain, Rasulullah saw justru menganjurkan agar umatnya menggunakan mulutnya untuk selalu berdzikir dan bershalawat.
Dikutip dari buku Risalah Mu'awanah karya Asy-Syeikh Abdullah bin Alawi al-Haddad mengatakan, ada tujuh adab dalam berbicara yang perlu diperhatikan oleh umat Muslim jika tidak ingin dijebloskan ke dalam api neraka. Tujuh adab berbicara ini di antaranya:
1. Janganlah berbicara, kecuali dengan pembicaraan yang baik. Dan setiap pembicaraan yang diharamkan, haram pula untuk didengar.
2. Berbicaralah dengan perlahan-lahan dan tertib. Dengarkan pembicaraan orang lain, dan jangan sekali-kali kamu putus bembicaraan itu, kecuali yang dapat menimbulkan murka Allah Swt seperti ghibah, dan pergunjingan.
3. Apabila seseorang sedang membicarakan sesuatu padamu, padahal engkau telah mengetahuinya, simpan pengetahuanmu itu. Jangan engkau utarakan padanya agar ia tidak tersinggung dan kecewa.
4. Jika seseorang menceritakan hal yang tak benar di hadapanmu, janganlah engkau berkata: "Ceritamu tidak benar!" Tetapi sebaiknya Anda katakan: "Saudaraku, yang benar adalah begini…”
Dan jika cerita itu berkaitan dengan keagamaan, maka benarkan secara halus dan penuh solidaritas.
5. Hindarilah pembicaraan yang tidak berguna dan sumpah dengan menyebut asma Allah. Jangan bersumpah dengan nama-Nya, kecuali dalam keadaan yang sangat terpaksa. Pertimbangkan dan pikirkan masak-masak sebelum engkau bersumpah.
6. Hindari perkataan bohong, karena dapat merusak keimanan.
7. Jauhilah ghibah, namimah, adu domba, senda gurau dan setiap pembicaraan yang tidak bersusila. Pikirkan sebelum berbicara, jika baik, berbicaralah. Jika tidak baik, diamlah.
Sabda Rasulullah saw.:
"Setiap pembicaraan manusia menjadi tanggungjawabnya, kecuali berzikir kepada Allah Ta'ala, atau amar ma'ruf nahi munkar."
"Allah mengasihi seseorang yang membicarakan kebaikan, maka ia beruntung. Atau diam dari membicarakan kejahatan, maka ia selamat." (HR. Ibnu Mubarak dari Khalid bin Imran)
"Seorang laki-laki yang mengucapkan perkataan yang tidak berguna (bisa-bisa nanti) berakibat ia dimasukkan ke dalam neraka yang dalamnya lebih jauh dari bintang kejora (dengan bumi)."