Mepet Waktu Datang ke Bandara Ternyata Ada 'Untungnya' Bagi Penumpang, Apa Itu?

Mepet waktu datang ke bandara ternyata tidak selamanya merepotkan penumpang.

Republika/Prayogi
Calon penumpang pesawat antre untuk check in (ilustrasi). Mepet waktu datang ke bandara ternyata dapat memberikan keuntungan untuk penumpang.
Rep: Rahma Sulistya Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pramugari yang juga mantan awak kabin Emirates, Kamila Jakubjakova, mengatakan penumpang yang datang ke bandara mepet waktu dengan jadwal keberangkatan ternyata memiliki keuntungan. Bepergian dengan pesawat tidak sisimpel melakukan perjalanan dengan motor, mobil, atau kereta. 

Baca Juga


Ada begitu banyak yang mesti dihadapi ketika terbang dengan pesawat di antaranya menembus kemacetan menuju bandara, mengejar jadwal penerbangan, atau memastikan paspor tidak ketinggalan. Semua itu dapat menimbulkan perasaan stres pada penumpang.

Bagi sebagian orang, tiba di bandara lebih awal dapat membantu mengatasi stres itu.  Jakubjakova mengatakan, "mempertaruhkan" antrean dan tiba di bandara sedikit lebih dekat dengan waktu keberangkatan membuka peluang calon penumpang mendapat penawaran upgrade kursi.

“Terkadang, maskapai penerbangan menjual tiket secara berlebihan dan tidak mengharapkan semua orang untuk hadir,” kata dia dilansir laman Mirror, Kamis (24/8/2023).

Jadi, jika penerbangannya overbooked dan semua orang hadir, mereka harus memindahkan penumpang ekonomi ke kelas bisnis. Mungkin penumpang terakhir yang datang untuk check-in penerbangan akan mendapatkannya karena merekalah yang ekstra.

Ini bukan satu-satunya nasihat yang dia berikan kepada penumpang yang ingin menjadikan pengalaman terbang mereka lebih baik. Menurut Jakubjakova, penumpang bisa mengambil langkah-langkah untuk memastikan dirinya dan awak kabin mendapatkan penerbangan yang senyaman mungkin.

“Bersikap baik kepada pramugari selalu bermanfaat. Jika kamu membawa camilan ke penerbangan, misalnya permen atau cokelat, dan menawarkannya kepada kami, maka kami mungkin akan mencoba membuat penerbanganmu sedikit lebih baik atau membayarmu kembali dalam beberapa cara,” kata dia menjelaskan.

“Kami bersikap baik kepada semua orang, tapi tentu saja jika kamu bersikap 'ekstra', kami mungkin juga akan melakukan upaya ekstra sebagai balasannya,” ucap Jakubjakova lagi.

Pramugari adalah sumber pengetahuan yang bagus dalam hal peretasan perjalanan. Esther, salah satu awak kabin maskapai Belanda KLM, baru-baru ini menjelaskan alasannya selalu meninggalkan sepatunya di kamar hotel dengan aman saat bepergian ke luar negeri.

Menurut dia, ada beberapa hal yang harus tamu lakukan setiap kali check-in di hotel untuk memastikan masa menginap berjalan lancar. Sesuatu yang mungkin tampak jelas adalah menyimpan barang-barang berharga seperti paspor di brankas hotel. 

Banyak orang yang rupanya tidak melakukan hal tersebut karena mereka khawatir akan melupakan barang-barang berharga ketika mereka check out. Namun sepatu Esther mengurangi risiko berangkat dari hotel tanpa lupa memeriksa brankas, atau begitulah klaimnya dalam video Tiktok-nya baru-baru ini.

“Khawatir melupakan sesuatu dari brankasmu? Letakkan sepatumu di dalamnya dan kamu tidak akan melupakannya!,” kata dia dalam video tersebut. 

Pramugari selalu menaruh perhatian pada brankas karena mereka tidak akan pernah meninggalkan ruangan tanpa memeriksa brankas karena itu adalah bagian penting dari pekerjaannya. Jika tidak membawa lebih dari sepasang sepatu, letakkan barang apa pun yang menurut mereka tidak akan pernah kita lupakan seperti jaket atau mantel.

Tips lain yang ditawarkan Esther adalah menggunakan gantungan baju untuk menyatukan tirai hotel pada malam hari agar kita tidak terbangun oleh cahaya terang pada pagi hari. Tips Esther selanjutnya adalah menggunakan topi mandi sebagai penutup sepatu.

Ini adalah cara yang sangat berguna untuk melindungi pakaian agar tidak kotor saat mengemas kembali koper, terutama jika tidak membawa kantong plastik. Teknik yang sama juga dapat digunakan untuk menyelimuti remote, yang bisa menjadi sangat kotor di kamar hotel. Esther juga menyarankan untuk menggunakan kabel USB dan mengisi daya perangkat di TV jika tidak memiliki colokan perjalanan keliling dunia atau jika colokan yang dimiliki tidak berfungsi. 

Terakhir, dia mengatakan tidak perlu menggunakan kunci kamar untuk menyalakan lampu kamar. Sebagai gantinya, para tamu bisa menggunakan kartu lain.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler