Anies Pastikan Guyubnya Nasdem-Demokrat-PKS Seusai Bertemu SBY

Anies, SBY, dan Tim 8 Koalisi Perubahan pada Jumat malam mengadakan pertemuan.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Bakal calon presiden (capres), Anies Rasyid Baswedan bersama Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan usai menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya, Kabupaten Bogor, Jumat (25/8/2023) malam.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Bakal calon presiden (capres) Anies Rasyid Baswedan bersama Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Salah satu poin yang langsung disampaikannya seusai pertemuan tertutup tersebut adalah solidnya Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga


"Ini adalah bagian dari musyawarah yang kita lakukan, semangat kebersamaan, keguyuban yang ada pada Koalisi Perubahan untuk Persatuan," ujar Anies di kediaman SBY, Kabupaten Bogor, Jakarta, Jumat (25/8/2023) malam.

Pertemuan Anies, SBY, dan Tim 8 Koalisi Perubahan dimulai pada pukul 19.30 hingga 22.35 WIB. Dalam pertemuan tertutup selama sekira tiga jam itu, Anies juga menerima nasihat-nasihat dari presiden keenam Republik Indonesia.

"Tadi Bapak SBY yang sudah memiliki pengalaman memenangkan pilpres dua kali, memimpin pemerintahan 10 tahun, memberikan kepada kita wisdom, knowledge, pengalaman yang amat kaya, yang tadi kami semua mencatat dengan amat serius," ujar Anies.

"Beliau juga memberikan kepada kita semua beberapa catatan-catatan yang perlu menjadi perhatian yang terkait dengan kondisi terkini," sambung mantan gubernur DKI Jakarta itu.


 

Sebelumnya, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan sejak awal mendorong Anies untuk segera mengumumkan nama yang akan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres). Namun, ia menyinggung Partai Nasdem yang bisa saja menjadi penghambat dalam pengumuman nama tersebut.

"Nah apakah koalisinya mendapatkan tekanan atau mendapatkan apa itu semacam isyarat bahwa jangan berpasangan dengan siapa pun, nah itu yang membuat Nasdem belum setuju deklarasi. Bahkan mengatakan menunda sampai last minute," ujar Syarief di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (24/8/2023) malam.

Ia melihat, elektabilitas Anies semakin tergerus ketimbang bakal calon presiden (capres) lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Pengumuman cawapres dinilai sebagai momentum untuk mendongkrak suara mantan gubernur DKI Jakarta itu.

Sebab, Koalisi Perubahan untuk Persatuan dapat segera tancap gas untuk mensosialisasikan Anies di berbagai daerah. Mengingat bakal cawapres tentu memiliki kriteria untuk meningkatkan suara Anies.

"Mudah-mudahan deklarasinya bisa lebih cepat  ya. karena demokrat juga mendorong agar deklarasi bisa secepatnya dilakukan. Karena kalau tidak kita bisa kehilangan waktu dan kita bisa momennya bisa hilang," ujar Syarief.

Tarik ulur bacawapres Anies - (Republika/berbagai sumber)

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler