Malaysia akan Buka Lagi Kedutaan Besar di Irak
Kedubes Malaysia di Irak sudah tutup sementara selama dua dekade
REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia akan membuka lagi kedutaan besar di Baghdad, Irak, yang tutup sementara selama dua dekade.
“Saya juga telah menyampaikan keputusan Kabinet Malaysia untuk mengoperasikan semula Kedutaan Besar Malaysia di Baghdad yang telah ditutup sementara sejak dua dekade yang lalu,” kata Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abd Kadir dalam keterangan media yang diakses di Kuala Lumpur, Senin (28/8/2023).
Ia mengatakan pengoperasian kembali kedutaan besar di Baghdad, yang pastinya akan membuka lebih banyak peluang kerja sama baru dalam berbagai bidang.
Dalam lawatan resmi selama tiga hari di Irak, Zambry melakukan pertemuan dengan pemimpin tertinggi pemerintahan, di antaranya Presiden Irak Abdul Latif Rashid, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia’ al-Sudani, Juru Bicara Parlemen Irak Mohammed Al-Halbousi, serta Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein.
Sejumlah komitmen kerja sama yang menjadi pembahasan dalam kunjungan resmi tersebut dalam berbagai sektor, terutama ekonomi, pendidikan, hubungan udara dan wisata. Selain itu membahas kemungkinan dan peluang peningkatan jumlah perdagangan dan investasi dua negara, termasuk ekspor perabot, produk farmasi, produk elektronik serta komoditas dari Malaysia.
Zambry juga mengatakan membahas tentang status pengoperasian Petronas di Irak serta peluang lebih luas di sektor energi baru terbarukan yang dapat dieksplorasi oleh perusahaan migas Malaysia itu.
Berkaitan dengan upaya peningkatan kerja sama sektor pendidikan, ia mengatakan ada kesepakatan untuk melakukan pertukaran guru, peneliti dan mahasiswa di berbagai bidang. Sedangkan untuk sektor pariwisata, kedua negara sepakat memperluas jaringan udara di mana Malaysia menyambut rencana Iraqi Airways memulai penerbangan regular ke Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
Zambry melakukan lawatan resmi ke Irak pada 23-25 Agustus, setelah pada 20-23 Agustus melakukan kunjungan resmi ke negara Asia Barat lainnya yakni Iran. Lawatannya selaku Menteri Luar Negeri menjadi yang pertama di tingkat menteri dari Malaysia ke Irak setelah dua dekade akibat pergolakan politik di negara tersebut.