Kasus Campak Meningkat di Yaman, 77 Anak Meninggal Dunia

Angka kematian akibat campak tinggi di Yaman setiap tahunnya

Republika/Musiron
Ilustrasi imunisasi campak. Angka kematian akibat campak tinggi di Yaman setiap tahunnya
Rep: Mabruroh Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA — Kelompok perawatan medis kemanusiaan Doctors Without Borders (MSF) mengatakan, telah melihat peningkatan yang mengkhawatirkan dalam jumlah kasus campak di Yaman yang dilanda perang tahun ini. 

Baca Juga


“Hampir 4.000 pasien dirawat karena campak di fasilitas MSF di seluruh Yaman pada paruh pertama 2023, hampir tiga kali lipat beban kasus yang mereka lihat tahun lalu,” kata organisasi itu dilansir dari New Arab, Selasa (29/8/2023). 

MSF mengatakan tingkat imunisasi yang rendah dan meningkatnya malnutrisi, keduanya diperburuk oleh sembilan tahun perang yang menghancurkan negara ini, memainkan peran utama dalam peningkatan kasus campak, penyakit yang sebagian besar mempengaruhi anak-anak di bawah usia lima tahun. 

“Faktor-faktor ini, serta kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan, membuat lebih sulit bagi orang untuk mencari pengobatan dini untuk campak, dengan lebih dari setengah kasus campak terlihat di pusat perawatan MSF", kata organisasi itu. 

"Peningkatan dramatis yang telah kita lihat tahun ini tidak dapat diabaikan, itu meningkatkan ketegangan pada fasilitas medis, yang sudah kelebihan beban," Caroline Ducarme, Kepala Misi MSF 

"Ini bukan hanya angka yang sedang kita bicarakan, ini adalah kehidupan anak-anak,” tegasnya. 

Campak adalah infeksi virus yang sangat menular yang dapat menyebar dengan mudah. Meskipun itu bisa mematikan, tapi sebenarnya dapat dicegah melalui vaksinasi. 

Baca juga: Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel

Menurut PBB, Yaman mencatat lebih dari 22 ribu kasus campak pada 2022, termasuk 161 kematian. Pada paruh pertama tahun 2023, total 25.935 kasus dugaan campak telah dilaporkan dengan 77 anak telah meninggal karena campak pada Mei 2023. 

“Kurangnya imunisasi ini tampaknya didorong oleh hambatan logistik, termasuk pembatasan impor kemanusiaan, jumlah fasilitas kesehatan yang dapat menyediakan vaksinasi, serta tidak adanya pendidikan kesehatan untuk menyoroti peran penting yang dimainkan vaksin dalam melindungi orang dari penyakit seperti campak," bunyi siaran pers MSF. 

Penyakit lain yang dapat dicegah dengan vaksin termasuk difteri dan batuk rejan juga meningkat, di Yaman, kata MSF. 

 

Sumber: newarab 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler