AI Bisa Menggantikan Pekerjaan Manusia: Mitos Atau Fakta

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan yang saat ini di gadang-gadang menjadi pengganti manusia pada aspek salah satunya pekerjaan.

retizen /Intan Aulia
.
Rep: Intan Aulia Red: Retizen
Source : Freepik.com

Kecerdasan buatan (AI) adalah bidang ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin cerdas, terutama perangkat lunak komputer dan sistem. AI membuat mesin, terutama komputer dan robot, dapat melakukan tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.


Kecerdasan buatan menjadi perbincangan hangat dari setiap kalangan karena dapat mengubah pekerjaan dan lingkungan kerja. Saat sistem kecerdasan buatan menjadi lebih canggih dan terintegrasi ke berbagai bidang bisnis dan masyarakat, hampir setiap pekerjaan akan terpengaruh dengan cara tertentu. Beberapa pekerjaan mungkin akan dihilangkan, dan yang lainnya akan berubah serta beradaptasi untuk menggabungkan kecerdasan buatan. Pertanyaan kunci adalah apakah manusia akan dapat beradaptasi dengan cepat untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut atau tertinggal.

Martin Ford, penulis buku Rule of the Robots: How Artificial Intelligence Will Transform Everything.

“Saya pikir umumnya ada tiga kategori yang akan relatif ‘aman’ di masa mendatang,” kata Ford.

“Yang pertama adalah pekerjaan yang benar-benar kreatif: Anda tidak melakukan pekerjaan yang formulatik atau sekadar menata ulang sesuatu, tetapi benar-benar mengajukan ide-ide baru dan membangun sesuatu yang baru.”

Kategori kedua yang aman, lanjutnya, adalah pekerjaan yang membutuhkan hubungan interpersonal yang kompleks. Contohnya perawat, konsultan bisnis, dan jurnalis investigasi.

Kategori ketiga yang aman, kata Ford, "adalah pekerjaan yang memerlukan mobilitas dan ketangkasan serta kemampuan memecahkan masalah di lingkungan yang tidak dapat diprediksi". Banyak pekerjaan pertukangan – tukang listrik, tukang ledeng, tukang las dan sejenisnya – termasuk dalam kategori ini.

Lalu, bagaimana dengan mitos dan fakta yang beredar seputar pengaruh kecerdasan buatan terhadap lapangan pekerjaan?

Kecerdasan buatan telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan teknologi ini diperkirakan akan terus berkembang dalam dekade mendatang. AI telah menimbulkan kekhawatiran bahwa pekerjaan manusia akan digantikan. Namun, ada beberapa mitos yang beredar mengenai dampak AI terhadap lapangan kerja.

AI akan menggantikan semua pekerjaan manusia

Ini adalah klaim yang berlebihan. Meskipun AI dapat mengambil alih beberapa tugas dan pekerjaan tertentu, kebanyakan pekerjaan masih memerlukan keterampilan manusia seperti kreativitas, empati, dan penalaran tingkat tinggi. Menurut beberapa studi, hanya sekitar 30% pekerjaan yang berisiko tinggi tergantikan sepenuhnya oleh mesin.

Hanya pekerjaan berpendidikan rendah yang terancam

Ini juga salah. Meskipun pekerjaan berpendidikan rendah seperti kasir dan petugas administrasi berisiko tinggi, beberapa pekerjaan berpendidikan tinggi seperti akuntan, ahli hukum, dan dokter juga dapat terpengaruh. AI dapat mengambil alih tugas-tugas rutin dan berulang di berbagai industri.

Tidak ada pekerjaan baru yang akan diciptakan

Sebaliknya, banyak pekerjaan baru akan muncul seiring dengan kemajuan AI. Diperkirakan akan ada permintaan yang tinggi untuk ahli data, ilmuwan data, insinyur perangkat lunak, dan spesialis pemasaran digital. Industri baru seperti kendaraan otonom dan robotika juga akan menciptakan lapangan kerja baru.

Dengan demikian, meskipun AI mungkin mengubah beberapa aspek pekerjaan kita, teknologi ini tidak akan menghilangkan semua pekerjaan manusia. Kita perlu beradaptasi dengan perubahan ini dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan.

Kemajuan dan perkembangan kecerdasan buatan dan otomatisasi akan terus mengubah pekerjaan dan cara kerja. Mereka yang dapat beradaptasi dengan cepat akan berkembang, sementara mereka yang tidak dapat melakukannya bisa saja tertinggal. Kuncinya adalah fokus pada keterampilan yang sulit ditiru oleh kecerdasan buatan, seperti pemecahan masalah kompleks, berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan sosial dan emosional serta pembelajaran berkelanjutan dan meningkatkan adaptabilitas akan sangat berguna.

Meskipun masa depan kerja tidak pasti, memiliki pola pikir pertumbuhan dan kemampuan untuk mengembangkan keterampilan baru akan memastikan kita tetap berada di depan kurva. Pekerjaan di masa depan akan terlihat sangat berbeda, tetapi dengan mempersiapkan diri secara proaktif dan merangkul pembelajaran seumur hidup, kita dapat mengamankan tempat kita di dunia yang didukung oleh kecerdasan buatan. Masa depan belum tertulis, jadi segera ambil tindakan untuk membentuk peran dalam apa yang akan datang.

sumber : https://retizen.id/posts/234409/ai-bisa-menggantikan-pekerjaan-manusia-mitos-atau-fakta
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Berita Terpopuler