Khawatir Tertular Kudeta, Rwanda dan Kamerun Lakukan Perubahan Besar di Kemiliteran
Sekitar 678 tentara pensiun setelah kontraknya berakhir.
REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Rwanda dan Kamerun mengumumkan pada Rabu (30/8/2023), akan melakukan perubahan besar pasukan keamanan. Keputusan ini berdampak pada personel militer berpangkat tinggi.
Presiden Rwanda Paul Kagame memensiunkan ratusan tentara setelah promosi sejumlah tentara muda di aparat keamanan negara tersebut dikutip dari Anadolu Agency. Penunjukan jenderal baru untuk mengepalai divisi militer yang ditempatkan di berbagai wilayah di negara tersebut.
Sebuah pernyataan dari Angkatan Pertahanan Rwanda (RDF) menunjukkan Kagame telah menyetujui pensiunnya selusin jenderal, 83 perwira senior, dan enam perwira junior. Kagame juga mengizinkan pensiunnya 86 bintara senior. Sekitar 678 tentara pensiun setelah kontraknya berakhir. Sementara 160 lainnya diberhentikan karena alasan medis.
Pensiunan lainnya termasuk Letjen Frank Mushyo Kamanzi yang merupakan duta besar Rwanda untuk Rusia dan Mayjen Albert Murasira yang merupakan mantan menteri pertahanan.Pernyataan tersebut menunjukkan banyak anggota pasukan lama yang bertempur dalam perang pembebasan Rwanda pada 1994 seperti Jenderal James Kabarebe, Jenderal Fred Ibingira, dan Letjen Charles Kayonga termasuk di antara para pensiunan tersebut. Kabarebe dan Kayonga sebelumnya menjabat sebagai kepala staf pertahanan tentara Rwanda pada periode yang berbeda.
Kagame sehari sebelumnya mempromosikan sejumlah perwira muda ke pangkat kolonel dan menunjuk jenderal baru untuk memimpin divisi militer. Selain itu, pada Juni, Kagame menunjuk Juvenal Marizamunda sebagai menteri pertahanan, menggantikan Albert Murasira yang menjabat sejak 2018.
Sementara itu, Presiden Kamerun Paul Biya juga membuat penunjukan baru di unit administrasi pusat Kementerian Pertahanan. Putusan ini berdasarkan pengumuman yang dipublikasikan di media sosial.