8 Rekomendasi Hasil Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan
Muktamar Sufi menyerukan tarekat sufi agar berkontribusi dalam bidang pendidikan.
REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Muktamar Sufi Internasional yang dihelat di Kota Pekalongan, Jawa Tengah berakhir Kamis (31/8/2023). Forum muktamar yang digelar sejak 7-31 Agustus 2023 tersebut telah melahirkan delapan rekomendasi dari hasil pemikiran dan gagasan yang dibahas para ulama dan peneliti.
Hasilnya terdapat delapan rekomendasi. Selain itu, juga memuat beberapa aspek yang meliputi pendidikan, perilaku, prestasi, pembangunan, pertanian dan kemandirian. Seluruh rekomendasi dibacakan oleh Wakil Ketua Persatuan Sufi Dunia Syekh Riyadh Hassan.
Menurut Syekh Riyadh Hassan, rekomendasi ini meliputi, pertama para peserta konferensi menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada Presiden Joko Widodo yang telah mendukung konferensi ini.
“Terima kasih juga disampaikan kepada Maulana Habib Lutfi atas penyelenggaraan forum ini dan keberhasilan pemilihan tema, semua yang telah berusaha serta masyarakat kota Pekalongan atas sambutan hangat dan keramahan mereka,” ungkapnya,
Kedua, konferensi menyerukan pengintegrasian, pengaturan, dan instruksi normalisasi upaya tarekat sufi membentuk divisi yang bertugas membuat perencanaan kajian, strategi sufi kontemporer, verifikasi asal usul, dan mendokumentasikannya.
Ketiga, mengajak tarekat sufi mengembangkan investasi di bidang pertanian dan energi terbaru agar mencapai swasembada ekonomi, menyerukan pengurangan polusi, pemanasan global dan perubahan iklim.
Keempat, Muktamar Sufi menyerukan tarekat sufi agar berkontribusi dalam bidang pendidikan dan pengajaran di sekolah dan universitas (perguruan tinggi). Ini untuk menambahkan sentuhan keimanan dan menempuh segala hal yang dapat membantu generasi mendapatkan pengetahuan agama.
Kelima, mempertahankan konferensi ini setiap tahun di negara yang menjadi kantor majelis sufi di indonesia, mendukung majelis turunan serupa berkontribusi dan berpartisipasi yang diadakan oleh pihak lain.
Rekomendasi selanjutnya, pemerintah dan masyarakat melestarikan norma keluarga dan masyarakat menentang propaganda global berupa hal yang bertentangan dengan kesucian, mengubah ciptaan tuhan, LGBT, penyimpangan seksual, dan sebagainya.
Ketujuh, majelis sufi dunia memutuskan mendirikan kantor cabang di setiap benua berdasarkan kebutuhan bertugas memperkenalkan majelis sufi dunia. Selain itu, membentuk portofolio investasi proyek majelis studi dunia, di antaranya pembangunan universitas Al-Ihsan dan merintis saluran sufi dunia.
“Rekomendasi kedelapan, menyerukan negara penderita kerusuhan internal untuk mengedepankan dialog dan kepentingan nasional, menghindari penggunaan senjata, kekerasan dan politik pecah belah,” ujarnya.
Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid memberikan apresiasi terkait seluruh rekomendasi Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan ini. Ia mengatakan semuanya harus berperan terutama tokoh ulama di negara masing-masing untuk melaksanakan rekomendasi hasil muktamar sufi dunia ini.
Secara prinsip rekomendasi ini untuk memerangi permasalahan kemanusian, mengupayakan pemulihan ekonomi, keamanan dunia dan sebagainya. Termasuk juga terkait dengan persoalan LGBT juga mendapatkan perhatian hingga masalah kemerdekaan Palestina.
"Harapannya, tentu apa yang telah dihasilkan dari Pekalongan ini akan memiliki efek atau dampak lebih baik lagi terhadap dunia,” kata Afzan.