Viral Video Tiga Wanita di Kota Padang Cekoki Kucing dengan Miras
Minuman keras yang dicekoki ke kucing diduga berupa Soju.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Beredar viral di sosial media sebuah video tiga orang wanita di sebuah kamar sedang memberikan minuman keras ke dalam mulut seekor kucing. Video ini disebarkan akun Instagram @matarakyat_sumbar yang menyebutkan peristiwa pencekokan miras ke kucing itu di Kota Padang, Sumatra Barat (ralat di berita sebelumnya ditulis Kota Bukittinggi).
Video tersebut berdurasi 23 detik yang memperlihatkan tiga orang wanita mengangkat lalu mengayun-ayunkan kucing ras tersebut di dalam kamar. Ketiga wanita itu lalu tertawa. Selanjutnya, mereka memberikan cairan dari botol diduga merupakan minuman keras. Mereka memaksa kucing ini untuk meminumnya.
“Ibunya (kucing) berdua ini tidak sanggup sama saya. Cepatlah,” kata perekam video.
Seusai mencekoki kucing dengan minum keras, ketiga wanita ini kembali tertawa terbahak-bahak. Kucing tersebut terlihat berjalan dan sempat terdiam di atas keset kaki.
Aksi tiga orang wanita mencekoki kucing dengan minuman keras ini mendapatkan kecamanan dari Ketua Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru. Doni menduga minuman keras yang dicekoki ke kucing berupa Soju.
“Kami duga kuat adalah miras jenis Soju. Kami sedang mengumpulkan bukti-bukti dan identitas pelaku yang berdomisili di Bukittinggi dan terdiri dari beberapa pelaku dengan beberapa peran,” kata Doni, Ahad (3/9/2023).
Doni mengaku pihaknya sedang menyusun rencana pelaporan atas kejadian ini. “Kami sedang menyusun rencana pelaporan bersama kuasa hukum. Para pelaku ini tampaknya tidak paham bahwa ada hukum terkait hal ini, dan kami punya yurisprudensi akan kasus serupa, kucing yang dicekoki ciu di Tulungagung,” ucap Doni.
Doni berharap masyarakat tidak mencari kesenangan dan menjadikan candaaan seperti tindakan yang dilakukan pelaku. Ia menyebut tidak ada hewan diperbolehkan menenggak minuman beralkohol.
“Bahwa hewan tidak boleh mengkonsumsi alkohol karena dapat berimbas buruk pada jantung dan kesehatannya. Masih banyak hal lain yang bisa dilakukan untuk mencari gelak tawa, dibanding membuat bahaya bagi satwa,” kata Doni menambahkan.