Mengenal Rustem Umerov, Muslim yang Jadi Menhan Ukraina

Umerov jadi salah satu orang yang memiliki kontak langsung dengan Erdogan

AP
residen Volodymyr Zelenskyy pun telah menunjuk seorang politisi muslim sebagai Menteri Pertahanan baru yakni Rustem Umerov.
Rep: Amri Amrullah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov resmi mengajukan surat pengunduran diri pada Senin (4/9/2023). Presiden Volodymyr Zelenskyy pun telah menunjuk seorang politisi muslim sebagai penggantinya yakni Rustem Umerov.

Umerov (41 tahun) dikenal sebagai seorang anggota parlemen Tatar Krimea. Ia merupakan seorang politisi dari partai oposisi Holos dan telah menjabat sebagai kepala Dana Kekayaan Negara Ukraina sejak September 2022. Dia mengundurkan diri dari posisi tersebut pada hari Senin, menurut Verkhovna Rada, parlemen Ukraina.

Sebagai seorang ekonom, ia pernah bekerja di sektor telekomunikasi dan investasi, terlibat dalam advokasi hak asasi manusia. Umerov juga telah mendirikan berbagai lembaga bantuan dana untuk mendukung hak-hak Tatar Krimea.

Analis Volodymyr Fesenko dari Penta Center yang berbasis di Kiev mengatakan bahwa mitra-mitra Barat menghargai Umerov atas perannya sebagai kepala Dana Kekayaan Negara. Ia adalah salah satu dari sedikit politisi di Ukraina yang memiliki kontak langsung dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Sejak perang skala besar penuh meletus, Umerov telah terlibat dalam pertukaran tawanan. Termasuk Umerov juga menjadi bagian dari delegasi Ukraina dalam negosiasi dengan Rusia mengenai kesepakatan biji-bijian yang didukung oleh PBB.

Para analis militer mengatakan bahwa penggantian menteri tidak akan mempengaruhi situasi di garis depan karena menteri tidak bertanggung jawab atas keputusan operasional.

Analis militer Roman Svitan mengatakan bahwa gerak maju tentara Ukraina ke arah selatan menuju Melitopol dan Berdiansk yang diduduki Rusia, akan terus berlanjut tanpa jeda selama periode musim gugur-musim dingin. Oleh karena itu, menteri baru perlu "mengintensifkan negosiasi dengan mitra Barat Kiev dan memastikan siklus pasokan persenjataan yang diperlukan ke garis depan".

Baca Juga


sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler