Tekan Harga di Pasaran, Bulog Indramayu Tambah Titik Distribusi Beras SPHP
Selain lewat pasar, beras SPHP juga disalurkan melalui outlet Rumah Pangan Kita.
REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Perum Bulog Cabang Indramayu, Jawa Barat, berencana menambah titik pendistribusian beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Langkah tersebut diharapkan dapat membantu menekan harga beras di pasaran, yang belakangan ini mengalami kenaikan.
Pimpinan Perum Bulog Cabang Indramayu, Ilhamsyah, menjelaskan, program SPHP sudah dijalankan sejak Januari 2023. Sejauh ini, kata dia, beras SPHP disalurkan ke 30 titik kios di pasar-pasar tradisional wilayah Kabupaten Indramayu.
“Kami akan tambah titik lokasi pendistribusian beras SPHP. Kemarin kami sudah keliling-keliling untuk mencari kios-kios di pasar,” ujar Ilhamsyah, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (6/9/2023).
Ilhamsyah mengatakan, harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP, yang merupakan kualitas medium, dipatok Rp 10.900 per kilogram di tingkat kios. Harga tersebut lebih murah dibandingkan beras medium lain di pasaran. Saat ini, harga beras medium di pasaran Rp 13 ribu per kilogram.
Menurut Ilhamsyah, kios-kios yang menjual beras SPHP akan memasang pamflet dengan informasi harga. Dengan demikian, masyarakat bisa mengetahui ada beras dari Bulog. “Masyarakat kan tahunya harga beras naik terus. Padahal ada juga beras murah dari Bulog,” kata Ilhamsyah.
Ilhamsyah berharap penambahan titik distribusi beras SPHP bisa menekan harga beras di pasaran. Selain itu, penyebaran beras SPHP juga bisa lebih merata. Selain di kios-kios pasar, pendistribusian beras SPHP juga dilakukan melalui outlet Rumah Pangan Kita (RPK).
Dari Januari hingga Agustus 2023, menurut Ilhamsyah, total beras SPHP yang disalurkan Bulog Indramayu mencapai 9.400 ton. Adapun sejak 1 September sampai hari ini disalurkan 255 ton beras SPHP. “Jadi totalnya ada 9.655 ton,” kata Ilhamsyah.