Warganet Pertanyakan Ganjar di Tayangan Azan di Televisi
Warganet mempertanyakan keberadaan Ganjar Pranowo di tayangan azan di televisi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Capres Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan beberapa stasiun televisi milik Hary Tanoesoedibjo. Namun, kemunculan capres dari PDI Perjuangan ini malah langsung menjadi bahan olok-olok warganet.
Dalam tayangan azan itu, terlihat Ganjar yang awalnya menyambut jamaah jamaah yang datang ke masjid. Ganjar yang mengenakan baju koko putih, sarung bermotif batik dan peci hitam mempersilakan mereka untuk masuk.
Lalu, terlihat Ganjar sedang mengambil air wudhu dengan membasuh muka. Kemudian, menjadi salah satu jamaah shalat tepat di belakang imam dan hendak sujud. Bahkan, disorot ketika sujud dan duduk tahiyat akhir.
Banyak warganet yang menyampaikan reaksi negatif melalui berbagai media seperti YouTube, Instagram atau TikTok atas tayangan itu. Antara lain mengolok Ganjar yang wudhu tapi tanpa menggulung lengan baju kokonya.
Tidak sedikit pula warganet yang menyayangkan tindakan ini sebagai wujud politik identitas. Salah satu pegiat media sosial, Ade Armando, turut menyampaikan kritik ke televisi-televisi terkait yang menayangkan itu.
"Serendah ini kampanye politiknya? KPI kan punya aturan yang melarang disusupkannya iklan dalam azan televisi. Jangan mentang-mentang pemilik tv pendukung Ganjar, terus jadinya boleh ada iklan Ganjar dalam azan," kata Ade, Ahad (10/9/2023).
Sejauh ini, televisi-televisi yang menayangkan Ganjar dalam tayangan azan memang merupakan milik Hary Tanoesoedibjo. Hary memang merupakan pendiri sekaligus pemilik dari perusahaan konglomerat MNC Group.
Untuk televisi, MNC memiliki beberapa anak usaha. Antara lain Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), MNC Televisi Indonesia (MNC TV), Global Informasi Bermutu (GTV), MNC Televisi Network (iNews) dan IDX Channel.
Hary Tanoe merupakan pula Ketua Umum Perindo, salah satu partai non parlemen dalam koalisi PDIP pendukung Ganjar Pranowo. Kemunculan Ganjar dalam azan di televisi swasta ini turut pembelaan dari PDIP Perjuangan.
"Bukan (politik identitas) karena dari sisi Pak Ganjar Pranowo merupakan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Sabtu (9/9).