10 Fakta Adam dan Keluarganya Setelah Berada di Bumi yang Juga Disebutkan dalam Alquran
Alquran mengabadikan proses turunnya Nabi Adam ke bumi
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT memerintahkan Adam dan istrinya Hawa untuk keluar dari surga dan turun ke bumi.
Setelah pertemuan keduanya di bumi seusai berpisah beberapa puluh tahun, keduany apun bertemu kembali. Berikut ini sejumlah fakta terkait pertemuan keduany setelah berada di bumi:
1. Setelah Adam dan istrinya diturunkan ke bumi, berkembanglah anak keturunannya. Hal ini ditegaskan Allah dalam Alquran surat Al-Araf [7]: 24-25. Allah SWT berfirman:
قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۖ وَلَكُمْ فِي الْأَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَمَتَاعٌ إِلَىٰ حِينٍ قَالَ فِيهَا تَحْيَوْنَ وَفِيهَا تَمُوتُونَ وَمِنْهَا تُخْرَجُونَ
“Allah berfirman, “Turunlah kamu sekalian, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Dan, kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan. Kemudian, Allah juga berfirman, “Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.” Penjelasan serupa juga terdapat dalam surah Al Baqarah [2]: 36.
3. Para ulama sepakat, sejak diturunkan ke bumi, istri Adam, yakni Hawa, melahirkan anak-anak Adam sebanyak 20 kali. Namun, setiap kelahiran selalu kembar, putra dan putri. Dengan demikian, jumlahnya mencapai 40 orang
4. Di antara sekian banyak anak Adam, terdapat kisah yang menjadi awal mula pembunuhan di muka bumi. Pembunuhan itu dilakukan Qabil terhadap adiknya yang bernama Habil. (QS Almaidah [5]: 27-30)
5. Nabi Adam lalu pulang dan menemukan salah satu putranya telah tiada karena dibunuh oleh anaknya sendiri. Allah SWT berfirman:
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
“Sesungguhnya, Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi, dan gunung-gunung. Maka, semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya, manusia itu amat zalim dan amat bodoh. (QS Al-Ahzab [33]: 72).
Baca juga: Bersyahadat tanpa Paksaan, Mualaf Julianne Froyseth: Islam Agama yang Rasional
Dialah Qabil, manusia yang tidak amanah dalam menunaikan pesan Nabi Adam AS untuk menjaga keluarganya. Demikianlah keterangan Imam Ath-Thabari dalam Tarikh al-Umam wa al-Mulk, Jilid I, halaman 13
6. Dijelaskan Sami bin Abdullah Al-Maghluts dalam Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Qabil kepada saudaranya yang bernama Habil itu terjadi di daerah Makkah. Sebab, Makkah merupakan tempat tinggal Adam dan Hawa setelah mereka turun ke bumi
Hal senada juga diungkapkan Syauqi Abu Khalil..
Hal senada juga diungkapkan Syauqi Abu Khalil dalam bukunya Athlas Al-Qur’an. Syauqi menjelaskan, pembunuhan Habil terjadi di Makkah. Inilah pendapat yang paling kuat
7. Sedangkan, Qabil, setelah membunuh Habil, pergi melarikan diri ke daerah Yaman. Demikian diterangkan Ath-Thabari dalam Qishash al-Anbiya, Qabil melarikan diri dari ayahnya (Adam) dan menuju ke daerah Yaman
8. Adapun Adam, menurut sebagian riwayat, ia hidup hingga berusia 1000 tahun. Riwayat lainnya menyebutkan, usianya antara 950-1000 tahun. Jarak antara Adam dan Nuh juga 1000 tahun atau 10 abad.
Demikian keterangan Ibnu Katsir dalam kitabnya Al-Bidayah wa an-Nihayah. Ibnu Katsir menjelaskan, ada seseorang bertanya, "Ya, Rasulullah, apakah Adam seorang nabi? Rasul SAW menjawab, Ya, nabi yang diberikan wahyu. Orang itu kembali bertanya, Berapa lama rentang waktu antara Adam dan Nuh? Nabi SAW menjawab, "Sepuluh abad." (HR Muslim).
9. Dalam buku Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, Sami al-Maghluts menjelaskan, Adam diperkirakan hidup tahun 5872-4942 Sebelum Masehi (SM). Sedangkan, Nabi Nuh diperkirakan hidup sekitar tahun 3993-3043 SM (usia 950 tahun). Lihat juga penjelasan Ahmad al-Usairy dalam Tarikh al-Islamy.
Baca juga: 15 Pengakuan Orientalis Non-Muslim Ini Tegaskan Alquran Murni tak Ada Kesalahan
10. Menurut beberapa riwayat, Adam dimakamkan di Gunung Qasiyun, di daerah Damaskus. Syauqi Abu Khalil menambahkan, di Gunung Qasiyun yang menjulang tinggi di Kota Damaskus dari arah utara, terdapat satu gua yang bernama Magharatud dan yang berarti gua darah. Gua ini sangat terkenal. Oleh sebagian masyarakat umum, tempat itu diyakini sebagai tempat Qabil membunuh saudaranya, Habil.
Lokasinya terletak di sebelah kanan jalan dari arah Damaskus menuju Zabdani dan Balaudan. Sementara itu, di wilayah itu, gunung yang menjulangh tinggi di atas lembah Sungai Bardi terdapat satu kuburan yang panjangnya kira-kira 15 meter. Sebagian masyarakat meyakini, tempat itu sebagai kuburan Habil.