Pj Heru Budi Bersama Wamen BUMN Bahas Pembangunan Jaringan Pipa Gas
Pemasangan pipa gas bagi warga tersebut juga dilakukan untuk mengurangi polusi udara.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, bertemu dengan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Selasa (12/9/2023). Kedua belah pihak membahas rencana pembangunan jaringan gas pipa untuk masyarakat Ibu Kota.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan Wakil BUMN Kartika Wirjoatmodjo keluar dari Pendopo Balai Kota DKI pada Selasa pukul 16.40 WIB. Pj Heru mengatakan, jaringan gas pipa tersebut dilakukan untuk memberikan energi alternatif yang bisa digunakan masyarakat.
"Diskusi terkait pengembangan jaringan gas supaya masyarakat punya alternatif energi," kata Heru.
Selain itu, kata dia, pemasangan pipa gas bagi warga tersebut juga dilakukan untuk mengurangi polusi udara. "Nanti kita panggil asosiasi, segala macam. Kita percepat," ucap Heru.
Sementara itu, Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pihaknya sedang membahas pengonversian diesel untuk diubah menjadi listrik agar lebih ramah lingkungan. Hal tersebut dilakukan dengan melihat kondisi masih banyak penggunaan diesel di berbagai industri.
"Mengenai energi hijau, di Jakarta ini kan tantangannya polusi. Kita lagi cari solusi-solusi, bagaimana menggunakan energi hijau lebih luas dan untuk mendorong supaya penggunaan diesel dikonversi menggunakan listrik," kata Kartika.
Saat ini, pihaknya dalam tahap pemetaan wilayah agar ke depan masyarakat Jakarta dapat menggunakan pipa gas sebagai energi alternatif. Tidak hanya itu, Kartika juga mendorong penggunaan produk bahan bakar yang bisa mengurangi emisi gas kendaraan dan berdampak menurunnya polusi udara.
"Kalau bisa penggunaan diesel seperti di perumahan, mal, dan tempat-tempat lain bisa berkurang. Juga pengguna kendaraan bermotor dari masyarakat kelas atas agar bergeser menggunakan Pertamax Green karena menurunkan emisi secara signifikan, yaitu sebesar 30 persen," ujar Kartika.