Komentari Silaturahim PKS-Nasdem-PKB, Salim Segaf: Semoga Berlanjut Jadi Gerakan Perubahan

"Make Indonesia Great Again," ujar Salim.

Republika/Prayogi
Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufri.
Rep: Wahyu Suryana, Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Salim Segaf Al Jufri, mengomentari silaturahim petinggi Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke kantor DPP PKS, pada Selasa (12/9/2023) lalu. Salim berharap, pertemuan yang disebutnya silaturahim kebangsaan itu bisa berlanjut.

Baca Juga


"Semoga silaturahim kebangsaan ini berlanjut menjadi gerakan perubahan yang merangkul semua elemen umat dan bangsa," kata Salim melalui cuitan di Twitter @salimsegaf yang sudah dikonfirmasi Republika, Rabu (14/9/2023).

Salim berpendapat, keberlanjutan  penting demi mewujudkan cita-cita dalam proklamasi. Mulai dari mewujudkan Indonesia yang bersatu, mewujudkan Indonesia yang demokratis, bangkit dari ketertinggalan, Indonesia adil dan sejahtera.

Salim turut mengomentari langkah Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, yang menyanyikan lagu Ya Lal Wathon di Kantor DPTP PKS saat itu. Apalagi, lagu Ya Lal Wathon memang sangat lekat dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu dilakukan Syaikhu ketika memberikan sambutan dalam pertemuan tersebut. Syaikhu mengajak mereka yang hadir untuk berdiri, sama-sama menyanyikan yang diakhiri sambutan suka cita semua tamu-tamu yang hadir.

Ya Lal Wathon sendiri dapat diartikan sebagai cinta Tanah Air. Salim berpendapat, cinta Tanah Air, menjaga integritas dan kedaulatan NKRI harus sejalan dengan menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

"Tak ada diskriminasi, tak ada sikap pengecut menghadapi segala tantangan. Make Indonesia Great Again," ujar Salim.

Komentar diberikan dalam potongan video saat Ya Lal Wathon dinyanyikan di Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS. Tepatnya, saat PKS menerima silaturahmi Partai Nasdem, PKB, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Dalam komentar itu, Salim turut menyebut akun-akun Twitter mereka yang hadir seperti Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid, capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar.


Sebelumnya, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa silaturahim Abdul Muhaimin Iskandar dan PKB disambut baik oleh pihaknya. Termasuk Majelis Syura PKS yang akan menggelar rapat pada Jumat (15/9/2023).

Pembahasan utama rapat Majelis Syura tersebut adalah menentukan sikapnya terhadap Muhaimin yang sudah dideklarasikan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan. Ia sendiri yakin, rapat tersebut akan memutuskan mengusung pasangan tersebut.

"Kalau melihat kehangatan kemarin bacaannya sih positif mendukung (Anies-Muhaimin)," ujar Mardani di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/9/2023).

Rapat Majelis Syura juga akan membahas strategi pemenangan PKS pada pemilihan umum (Pemilu) 2024. Ia mengkalkulasikan, 80 persen sikap PKS akan tetap bersama Koalisi Perubahan.

"80 persen sih sudah fix, tapi di Majelis Syura, 20 persen kan bisa jadi besar juga kalau (alasannya) kuat gitu," ujar Mardani.

"(Misalnya) Majelis Syura memutuskan oke cawapresnya Cak Imin, kalau Anies kan sudah. Nah sudah gitu sudah tinggal gaspol," sambung anggota Komisi II DPR itu.

Tujuh fakta deklarasi Anies-Muhaimin - (Republika/berbagai sumber)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler