Harry Maguire Klaim Manchester United Girang Dirinya Pilih Bertahan di Old Trafford

Maguire kini bukan lagi kapten MU.

EPA-EFE/PETER POWELL
Bek Manchester United (MU) Harry Maguire
Rep: Frederikus Bata Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Harry Maguire mengatakan Manchester United senang ia bertahan. Begitu juga dengan dirinya, sangat antusias berjuang menjadi pemain inti di Old Trafford.

Baca Juga


Kabar tentang sepak terjang Maguire selalu menjadi topik hangat yang dibahas. Itu lebih dari setahun terakhir. Beberapa pekan lalu, ia dirumorkan bakal dilepas MU.

Sang bek dikaitkan dengan West Ham United. Ini bukan sekadar rumor belaka. West Ham melakukan pendekatan.

The Red Devils terbuka untuk bernegosiasi. Diskusi juga melibatkan sang pemain. Pada akhirnya, transfer gagal tercapai.

The Hammers berencana mengeluarkan 30 juta pounds untuk mendatangkan sang bek ke London Stadium. MU menerima tawaran tersebut. Namun besaran gaji yang diminta Maguire enggan dipenuhi kubu London Timur.

"Kami tidak mencapai kesepakatan. Manchester United senang saya bertahan, dan saya senang memperjuangkan tempat saya. Saya ingin melakukan itu, dan setiap kali saya berlatih atau bermain, saya akan memberikan segalanya," kata mantan palang pintu Leicester City ini, dikutip dari caughtoffside.com, Kamis (14/9/2023).

Maguire menjalani hari-hari yang tak mudah di Setan Merah. Ia bukan pilihan utama di klub tersebut. Ia berada di belakang Raphael Varane, Lisandro Martinez, serta Victor Lindelof.

Bukan hanya itu. Pelatih Erik ten Hag bahkan mencabut ban kapten dari lengannya. Ia bukan lagi pemimpin di United.

Menariknya, Maguire tetap dipanggil tim nasional Inggris. Pelatih the Theree Lions, Gareth Southgate masih percaya pada kemampuan palang pintu 30 tahun itu. Teranyar, sang bek ikut membela finalis Piala Eropa 2020 ini pada jeda internasional edisi September 2023.

Southgate prihatin melihat nasib jebolan akademi Sheffield United itu. Ia tetap pada pendirianya. Ia sudah mengikuti sepak terjang Maguire selama bertahun-tahun.

Menurutnya, kritikan bertubi-tubi dari pakar dan komentator sangat berpengaruh pada situasi anak asuhnya tersebut. Sepanjang keterlibatannya di panggung lapangan hijau, Southgate belum pernah melihat ada pesepak bola lain, diperlakukan seperti itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler