BI Kalteng Beri Percontohan Digitalisasi Pertanian Cabai Rawit

BI Kalteng optimalkan IoT untuk bantu petani menata irigasi, pemupukan, dan anti hama

Edi Yusuf/Republika
Petani merawat cabai rawit di kebun (ilustrasi).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Tengah (BI Kalteng) melaksanakan proyek percontohan digitalisasi pertanian tanaman cabai rawit di provinsi ini.

Baca Juga


"Percontohan digitalisasi pertanian itu kepada salah satu kelompok tani di Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Kepala BI Perwakilan Kalteng Taufik Saleh, di Palangka Raya, Sabtu (16/9/2023).

Pihaknya telah melakukan survei lapangan ke Kelompok Tani Margo Mulyo di Jalan Sudirman Km 10 Sampit-Pangkalan Bun.

"Jadi, hasil panen cabai rawit di lokasi percontohan itu akan lebih meningkat, dan mampu menjadi salah satu pemasok di Kotim, bahkan di Kalteng," ujarnya lagi.

Adapun digitalisasi pertanian yang akan dilaksanakan BI Kalteng itu, akan mengoptimalkan keberadaan dan peran teknologi melalui aplikasi IoT. IoT itu nantinya membantu petani menata irigasi, waktu dan takaran pemupukan, hingga anti hama pada tanaman cabai rawit.

Taufik mengatakan, di lokasi percontohan itu juga akan disediakan alat sensor tanah dan cuaca, serta kamera pengawas atau CCTV. Dengan begitu, para petani dan pendamping dari BI Kalteng, dapat melakukan pemantauan dari jarak jauh hanya dengan menggunakan telepon genggam.

"Lahan yang menjadi percontohan ini kan tanah pasir. Jadi, perlu juga didesain bagaimana agar pupuknya tidak hanyut terbawa air pada saat musim hujan," ujarnya pula.

BI Perwakilan Kalteng sebelumnya telah melakukan percontohan dan pendampingan terhadap Kelompok Tani Margo Mulyo terkait menanam cabai rawit. Hanya, percontohan itu belum menerapkan digitalisasi pertanian, sehingga hasil panennya kurang optimal.

BI Perwakilan Kalteng pun berharap percontohan digitalisasi pertanian yang akan dilaksanakan BI Kalteng ini, dapat membuat tanaman cabai rawit Kelompok Tani Margo Mulyo menjadi lebih baik, dan hasil panennya semakin banyak atau mengalami peningkatan.

"Jadi, kebutuhan akan cabai rawit di Kotawaringin Timur bisa terpenuhi dan dapat membantu stabilitas harga," kata Taufik.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler