5 Pertanyaan yang akan Ditanyakan kepada Umat Manusia pada Hari Kiamat
Manusia akan mempertanggungjawabkan amalannya di akhirat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pada hari kiamat setiap manusia akan mempertangungjawabkan setiap amal yang dikerjakannya saat hidup di dunia. Saat tiba waktu hisab, ada lima pertanyaan yang akan ditanyakan pada setiap manusia. Apa saja?
Pertama, manusia akan ditanyakan tenang bagaimana dia menghabiskan umurnya ketika hidup di dunia. Bila sepanjang hidup di dunia dia menghabiskan umurnya dalam kubangan maksiat dan dosa maka dia akan mendapat kesengsaraan pada hari kiamat dan azab neraka.
Sedang bila sepanjang hidupnya dia menghabiskan umurnya dalam ketaatan pada Allah SWT dan amal saleh, dia akan memperoleh ketenangan di hari kiamat dan kenikmatan surga.
Kedua, manusia akan ditaya tentang bagaimana dia menghabiskan masa mudanya. Bila sepanjang hidup di dunia dia pergunakan masa mudanya untuk mengikuti hawa nafsunya maka dia akan binasa di akhirat.
Sedang bila masa mudanya digunakan untuk memperbanyak amal kebajikan dia akan memperoleh kebahagiaan akhirat.
Ketiga, manusia akan ditanya tentang bagaimana dia memperoleh harta ketika hidup di dunia. Bila semasa hidupnya seorang hamba melakukan cara-cara haram untuk meraih kekayaan maka harta yang diperolehnya akan menjadi azab pada hari kiamat.
Tapi orang-orang yang semasa hidupnya memperoleh harta dengan cara yang halal dan baik akan mengantarkannya pada kenikmatan surga.
Keempat, manusia akan ditanya tentang bagaimana hartanya dihabiskan. Allah SWT memberikan rezeki kepada setiap manusia.
Baca juga: 5 Dalil yang Menjadi Landasan Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Harta merupakan salah satu rezeki yang kelak akan dihisab. Bial selama hidup di dunia seorang hamba menggunakan hartanya hanya untuk mengikuti nafsunya apalagi untuk perbuatan jahat maka harta itu justru akan menjerumuskannya ke dalam neraka.
Lain halnya dengan orang yang saat hidup di dunia menggunakan hartanya untuk kepentingan agama, dia mensedekahkan hartanya, membantu fakir miskin, menyantuni yatim piatu, membantu dakwah para ulama, memperhatikan masjid dan majelis taklim serta untuk kemaslahan umat , maka harta itu akan mengantarkan dirinya ke surga.
Kelima, manusia akan ditanya tentang bagaimana dia memanfaatkan ilmunya. Bial selama hidup di dunia ia pelit dan tidak mau berbagi ilmu, atau dia gunakan ilmunya untuk menzalimi orang, untuk menipu dan merampas hak orang lain maka ia akan menghadapi siksa yang pedih.
Tapi bila ilmunya itu diamalkan, menerangi manusia lain sehingga lebih taat pada Allah SWT, maka ilmu itu akan menyelamatkannya pada hari kiama dan mengatakan ke surga.
Tentang lima pertanyaan ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW:
حَدَّثَنَا حُمَيْدُ بْنُ مَسْعَدَةَ حَدَّثَنَا حُصَيْنُ بْنُ نُمَيْرٍ أَبُو مِحْصَنٍ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ قَيْسٍ الرَّحَبِيُّ حَدَّثَنَا عَطَاءُ بْنُ أَبِي رَبَاحٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَزُولُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَ أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيمَا عَلِمَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ مَسْعُودٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ الْحُسَيْنِ بْنِ قَيْسٍ وَحُسَيْنُ بْنُ قَيْسٍ يُضَعَّفُ فِي الْحَدِيثِ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ وَفِي الْبَاب عَنْ أَبِي بَرْزَةَ وَأَبِي سَعِيد
Telah menceritakan kepada kami Humaid bin Mas'adah, telah menceritakan kepada kami Hushain bin Numair Abu Mihshan, telah menceritakan kepada kami Husain bin Qais Ar Rahabi, telah menceritakan kepada kami 'Atho` bin Abu Rabah dari Ibnu Umar dari Ibnu Mas'ud dari Nabi ﷺ beliau bersabda, "Kaki Anak Adam tidaklah bergeser pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya sehingga ditanya tentang lima hal yaitu tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya." Abu Isa berkata, Hadits ini gharib, kami tidak mengetahuinya dari hadits Ibnu Mas'ud dari Nabi ﷺ kecuali dari Hadits Al Husain bin Qais, sementara Husain bin Qais dilemahkan dalam masalah hadits karena sisi hafalannya, dan dalam bab ini ada hadits dari Abu Barzah dan Abu Sa'id. (HR Tirmidzi). Dalam redaksi lainnya disebutkan :
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا الْأَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جُرَيْجٍ عَنْ أَبِي بَرْزَةَ الْأَسْلَمِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ جُرَيْجٍ هُوَ بَصْرِيٌّ وَهُوَ مَوْلَى أَبِي بَرْزَةَ وَأَبُو بَرْزَةَ اسْمُهُ نَضْلَةُ بْنُ عُبَيْد
Baca juga: 8 Fakta tentang Istana Supermegah Firaun yang Diabadikan Alquran
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman, telah menceritakan kepada kami Al Aswad bin 'Amir, telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar bin Ayyasy dari Al A'masy dari Sa'id bin Abdullah bin Juraij dari Abu Barzah Al Aslami berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanya tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan." Dia berkata, Hadits ini hasan sahih, adapun Sa'id bin Abdullah bin Juraij dia adalah orang Bashrah dan dia adalah budak Abu Barzah, sedangkan Abu Barzah namanya adalah Nadlah bin 'Ubaid. (HR Tirmidzi).