Harga Rumah dan Tanah Makin Mahal, BTN Siapkan Skema KPR untuk Guru di Bandung

Di Kota Bandung ada sekitar 36 ribu guru yang belum memiliki rumah sendiri.

Republika/Prayogi.
Bank BTN menyiapkan skema kredit kepemilikan rumah (KPR) bagi tenaga kependidikan khususnya guru. (ilustrasi)
Rep: Arie Lukihardianti Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan ribu guru di Jawa Barat (Jabar) diduga saat ini belum memiliki rumah sendiri, karena berbagai alasan. Namun, di satu sisi harga tanah dan rumah di Kota Bandung terus meningkat dan sulit dijangkau para guru. 

Baca Juga


"Informasi yang kami peroleh, di Kota Bandung saja ada sekitar 36 ribu guru yang belum memiliki rumah sendiri. Sementara harga tanah di Bandung Kota terus naik dan mahal," ujar Pimpinan Bank BTN KC Bandung Carly Tambunan peda penyerahan CSR Bank BTN di Kawasan Pendidikan Darul Hikam, Kota Bandung, Jumat (22/9/2023). 

Carly mengatakan, melihat kondisi tersebut, Bank BTN menyiapkan skema kredit kepemilikan rumah (KPR) bagi tenaga kependidikan khususnya guru. Skema tersebut dikerjasamakan dengan lembaga atau yayasan penyelenggara pendidikan. 

Salah satunya, menurut Carly, bekerja sama dengan Yayasan Darul Hikam Bandung untuk fasilitas perumahan bagi para guru Darul Hikam. Kerja sama tersebut saat ini telah pada perencanaan proyek dan penentuan lokasi. Nantinya, para guru akan mendapatkan skema KPR dari Bank BTN. 

"Secara potensi sangat besar, karena masih banyak guru yang belum punya rumah. Apalagi ini sesuai dengan core bisnis kami yang memang fokus pemberian KPR," ujarnya.

Sementara terkait pemberian CSR, Bank BTN pun menggandeng Yayadan Darul Hikam untuk pemberian CSR. Yakni, berupa pemberian 5.000 paket sembako bagi warga tak mampu di 12 titik. 

"Nilainya sekitar Rp 375 juta. Ini bentuk tanggung jawab sosial kami kepada masyarakat," katanya. 

Di tempat yang sama, Sekretaris Eksekutif Yayasan Darul Hikam Agus Sumarno mendukung penuh rencana kerja sama dengan BTN untuk memfasilitasi KPR bagi para guru. Hal itu penting agar mereka memiliki rumah layak. 

"Kami sangat mendukung karena itu salah satu bentuk insentif kepada guru dan karyawan yang memang tidak dan belum memiliki rumah. Cuman di kota Bandung memang mahal sehingga harus kita cari lokasi-lokasi yang memang tepat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler