Kegemaran Nabi Muhammad Bersiwak dalam Menjaga Kesehatan Gigi
Nabi Muhammad SAW rutin bersiwak untuk membersihkan gigi.
REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Nabi Muhammad SAW sangat menyukai siwak, hingga di akhir hayatnya, beliau menyempatkan diri untuk bersiwak. Semasa hidupnya, Nabi saw selalu bersiwak setiap hendak sholat .
Dikutip dari About Islam pada Sabtu (23/9/2023), siwak memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan, salah satunya menghilangkan bau mulut.
“Kesehatan gigi yang baik lebih dari sekedar tidak adanya penyakit atau kerusakan gigi di mulut Anda,” kata David Kennedy, DDS dan penulis How to Save Your Teeth.
“Ini adalah bagian integral dari kesejahteraan Anda. Orang dengan tubuh yang sangat sehat biasanya memiliki gigi dan gusi yang sehat. Gigi juga merupakan anugerah dari Allah. Jika mata adalah jendela jiwa, maka mulut adalah pintu masuk ke tubuh,” kata Kennedy.
Gigi mempunyai peranan penting dalam proses pencernaan. Mereka penting dalam membantu orang untuk berbicara dan dalam menegakkan struktur wajah seseorang. Tanpa gigi , tidak ada seorangpun yang bisa mengatakan sesuatu yang dapat dimengerti, bahkan bisa dikatakan sama sekali. Tanpa gigi, Anda harus menelan makanan tanpa bisa mengunyahnya terlebih dahulu, sehingga tidak sehat bagi sistem pencernaan.
Meski fungsinya penting, gigi merupakan bagian tubuh yang paling sedikit dirawat. Padahal membersihkan gigi juga tidak terlalu rumit. Cukup dengan mengonsumsi makanan yang tidak diolah dan menghindari makanan manis adalah kunci sederhana untuk menjaga kesehatan gigi yang baik.
Karies, atau kerusakan gigi, adalah penyakit paling umum yang menyerang gigi. Orang yang mengonsumsi makanan olahan atau makanan manis dalam jumlah besar, lalu lupa atau tidak menyikat gigi setelahnya, pada akhirnya menyebabkan kerusakan gigi yang sebenarnya bisa dihindari.
Saat mengunyah makanan, potongan-potongan kecil cenderung menempel di permukaan gigi, serta di sela-sela gigi. Membiarkan potongan-potongan tersebut di sana dalam jangka waktu lama akan menyebabkan makanan menjadi busuk, yang pada gilirannya menarik bakteri yang membuat lubang di gigi. Kebanyakan orang tidak menyadari kerusakan yang terjadi hingga gigi terlanjur membusuk dan harus dicabut oleh dokter gigi.
Selain itu, kesehatan gigi yang buruk juga menyebabkan bau mulut dan berbagai penyakit lainnya, termasuk maloklusi, penyakit periodontal, atau bahkan kanker mulut.
Membersihkan Gigi
David Kennedy mendokumentasikan bahwa dampak buruk dari pola makan yang kaya akan makanan manis telah didokumentasikan sejak 1938. Di banyak negara industri, kerusakan gigi menjadi semakin jarang terjadi karena adanya pembaruan kesadaran dan upaya terhadap kesehatan gigi. Namun, di negara berkembang, dimana sebelumnya banyak orang yang bebas dari kerusakan gigi, hal ini menjadi semakin umum.
Dr. Weston Price, seorang dokter gigi, melakukan ekspedisi keliling dunia untuk mencari tahu mengapa, pada umumnya, masyarakat yang tidak tersentuh oleh peradaban modern memiliki gigi yang bagus, sedangkan masyarakat modern memiliki gigi yang relatif buruk. Dia mengumpulkan catatan foto perjalanannya dan menyimpulkan bahwa pola makan adalah penyebabnya. Namun, perawatan gigi yang tepat merupakan faktor kedua yang paling berpengaruh pada orang yang memiliki gigi sehat.
Menurut peneliti, orang-orang dengan gigi terbaik bukanlah mereka yang memiliki sikat gigi sonik terbaik, namun mereka yang menggunakan sikat gigi mereka secara teratur dan setelah setiap ngemil dan makan. Faktanya, budaya kuno dan negara-negara berkembang tidak memiliki teknologi untuk menciptakan mesin seperti itu untuk gigi, namun selalu ada cara yang dapat diandalkan untuk membersihkannya
Orang Indian Amerika menggunakan kulit kayu segar dari pohon prickly ash untuk membersihkan gigi mereka. Getah dari pohon ini membunuh bakteri. Orang Indian Gurun Mojave menggunakan ranting dari semak cresote dan penduduk desa di India menggunakan pohon nimba.
Siwak umat Islam
Umat Islam menggunakan apa yang disebut siwak. Siwak adalah kayu kecil yang digunakan untuk menggosok dan membersihkan gigi. Ujungnya dibentuk menjadi sikat dengan cara digigit atau dikunyah, yang berfungsi untuk memisahkan serat dan mengeluarkan khasiat penyembuhan herbal dari ranting tersebut. Beberapa keunggulan siwak adalah tidak memerlukan pasta gigi, air atau tempat khusus untuk menggunakannya, serta mudah dibawa dalam dompet atau saku.
Sikat gigi ini juga sekali pakai dan dapat terurai secara hayati, oleh karena itu, sikat gigi ini merupakan sikat gigi yang paling aman bagi lingkungan. Beberapa orang bahkan percaya bahwa ini bekerja lebih baik daripada sikat gigi.
Sulit membayangkan berbicara dengan Allah (melalui sholat dan doa) dengan bau mulut dan gigi kotor, sama sulitnya membayangkan berbicara kepada seorang teman ketika Anda menderita bau mulut dan gigi kotor. Namun alasan yang lebih kuat untuk menggunakan siwak adalah karena disunnahkannya
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad (saw) bersabda, “Seandainya aku tidak membebani orang-orang beriman secara berlebihan, niscaya aku akan memerintahkan mereka untuk menggunakan siwak pada setiap shalat,” (Imam Muslim, Jilid 1).
Menurut para peneliti, pembersihan gigi secara teratur dan pola makan yang tepat inilah yang membedakan antara gigi sehat dan tidak sehat. Menjaga kebersihan gigi sama pentingnya secara Islam dan medis.
Nabi sendiri (saw), biasa menggunakan siwak setiap kali hendak shalat. Ilmu pengetahuan modern menyarankan kita sebaiknya mengikuti teladan beliau.