Tim Menembak Indonesia Baca Surat Yasin Sebelum Tanding Lalu Raih Dua Emas Satu Perunggu

Menurut Tera, olahraga menembak membutuhkan ketenangan level tinggi.

Dok KOI
Tim menembak Indonesia yang meraih Perunggu nomor Mens 10m Running Target Team (Final) Muhammad Sejahtera Dwi Putra, Julio Irfandi dan Muhammad Badri Akbar skor akhir 1667-33X.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Antara, Frederikus Dominggus

Baca Juga


Prestasi atlet menembak Indonesia di Asian Games Hangzhou terbilang mengejutkan sekaligus membanggakan. Hingga Selasa (26/9/2023), cabang menembak sudah menyumbangkan dua emas satu perunggu dari nomor perorangan dan beregu.

Dua emas disumbangkan Muhammad Sejahtera Dwi Putra. Pada Selasa, Tera sapaan akrab Muhammad Sejahtera, menyumbangkan medali emas kedua melalui nomor 10 meter running target range. Tera itu mencatatkan skor total 378-11x pada pertandingan yang digelar di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou.

Koleksi poin itu melampaui catatan poin para pesaingnya, yaitu petembak Korea Utara Kwangil Kwon dengan 377-9x yang berhak meraih medali perak, sedangkan medali perunggu menjadi milik Youjin Jeong asal Korea Selatan dengan poin 377-6x. Sebelumnya, Tera menjadi penyumbang medali emas pertama untuk Indonesia, yaitu dari nomor 10 meter running target perorangan putra.

Selain medali emas, cabang olahraga menembak juga merebut medali perunggu melalui nomor 10 meter running target beregu, Selasa. Tim Indonesia yang diisi Tera, Julio Irfandi, dan Akbar Muhammad Badri berhak berada di posisi ketiga setelah mengumpulkan 1098 22.

“Alhamdulillah, hasil ini sesuai dengan latihan yang saya jalani selama ini. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik buat Merah Putih. Perasaan saya sekarang susah untuk diungkapkan,” kata Tera usai perlombaan.

Buat Tera, dua medali emas yang diperolehnya di Hangzhou 2022 ini merupakan hasil sempurna setelah di Asian Games 2018 ia hanya mampu mendapatkan perak. 

“Saya persembahkan dua medali emas ini untuk keluarga dan untuk negara saya, Indonesia. Terima kasih untuk orang tua yang selau mendoakan dan mendukung saya sehingga saya bisa sampai pada hari ini,” ucap Tera usai tampil di Fuyang Yinhu Sports Centre. 

 

Tera menyebutkan bahwa olahraga menembak merupakan olahraga yang membutuhkan ketenangan level tinggi. Sehingga ia tidak mau terdistraksi saat menjelang pertandingan.

"Saya Yasinan (membaca Surat Yasin) bersama tim saya. Jujur saja, ini sangkut paut sama Tuhan, kalau Tuhan meridhoi alhamdulillah kayak sekarang, karena Tuhan itu peran penting bagi saya," kata Tera saat ditemui setelah upacara penghormatan pemenang di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou.

Muhammad Sejahtera Dwi (tengah) melakukan selebrasi bersama tim Indonesia usai bertanding dalam menembak sasaran bergerak 10m putra di Fuyang Yinhu Sports Center pada Asian Games ke-19 di Hangzhou, Tiongkok, Selasa, (26/9/2023). - (AP Photo/Vincent Thian)

 

 

Tera menyatakan bahwa selama proses pelatihan sebenarnya banyak kendala yang terjadi, baik secara teknis maupun nonteknis. Namun ia mampu mengatasinya berkat kehadiran orang-orang terdekat, seperti pelatih, orang tua, dan istrinya.

Tera sejatinya secara kebetulan menekuni olahraga menembak. Ia baru mengenal olahraga ini saat memasuki dunia perkuliahan pada 2015.

Saat itu, Tera yang awalnya menekuni olahraga sepak bola dan futsal, tertarik mencoba cabang olahraga lain karena persaingan di kedua cabang olahraga tersebut cukup berat. Setelah perkenalan dengan olahraga menembak oleh rekan-rekan senior di kampusnya, Tera kemudian terjun secara serius di olahraga tersebut, sampai terpantau oleh PB Perbakin, untuk selanjutnya diseleksi dan diarahkan ke nomor running target.

Secara mengejutkan, Tera mampu mengukir prestasi di Asian Games 2018 dengan memenangi medali perak di nomor 10 meter running target mixed putra. Setelah itu Tera sempat mengikuti SEA Games 2021 dan memenangi medali emas pada nomor 10 meter running target dan medali perak pada 10 meter running target beregu.

Sayangnya, nomor favorit Tera belum dipertandingkan di Olimpiade. Sehingga ia menyimpan asa agar PB Perbakin di bawah kepemimpinan Joni Supriyanto dapat mengusahakan agar nomor tersebut dapat dipertandingkan di pesta olahraga terbesar itu.

"Mudah-mudahan dengan Pak Joni, mudah-mudahan running target masuk Olimpiade," tutur pria 26 tahun itu.

Ditanya soal kunci kemenangannya, atlet menembak kelahiran Jakarta, 13 April 1997 ini menjawab semua karena kehendak Tuhan.  “Saya punya Tuhan, jadi saya yakin saya bisa menang. Tuhan yang membuat saya lebih yakin kalau saya pasti bisa untuk menang,” tegasnya.


 

 

 

Asian Games Huangzhou 2022 memasuki hari kelima pada Rabu (27/9/2023). Tuan rumah China masih mendominasi dengan raihan total 95 medali. Perinciannya, 53 emas, 29 perak, serta 13 perunggu.

Korea Selatan di tempat kedua klasemen sementara. Segenap jawara negeri ginseng telah mengumpulkan total 49 medali. Periciannya, 14 emas, 16 perak, 19 perunggu.

Lalu Jepang di urutan ketiga. Sangat tipis perbedaan wakil negeri matahari terbit dengan Korsel. 

Sejauh ini, para wakil Merah Putih ada di urutan ketujuh klasemen sementara. Total medali yang telah diraih pasukan garuda menyentuh angka sembilan. Perinciannya tiga emas, satu perak, serta lima perunggu.

Kontingen Indonesia berpeluang menambah perolehan medali Asian Games Hangzhou lewat sejumlah nomor cabang olahraga seperti wushu taolu, menembak, skateboard hingga catur yang dipertandingkan hari ini, Rabu.

Juara dunia men's duilian 2019 Seraf Naro Siregar akan menjadi tumpuan Indonesia di nomor taolu kombinasi daoshu+gunshu yang berlangsung di Xiaoshan Guali Sports Centre. Sedangkan Nandhira Mauriskha, yang menjadi flagbearer Kontingen Indonesia pada upacara pembukaan Asian Games Hangzhou, akan tampil di nomor kombinasi jianshu+qianshu.

Runner-up changquan dan jianshu SEA Games Vietnam itu serta Seraf akan berupaya mengikuti langkah rekan-rekannya yang terlebih dahulu menyumbangkan medali bagi Indonesia yaitu Edgar Xavier Marvelo dengan perak nomor changquan, serta Harris Horatius yang merebut medali emas di nomor kombinasi nanquan+nangun.

Di arena menembak, Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba yang mewakili Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020, akan berjuang bersama Monica Daryanti dan Audrey Zahra Dhiyaanisa di nomor women's air rifle 3 position perorangan dan tim.

Lalu di Qiantang Roller Sports Centre, dua atlet skateboard Basral Graito Hutomo dan Sanggoe Darma Tanjung lolos ke final nomor men's street. Pada penyisihan, Selasa, Sanggoe finis dengan poin terbaik keempat (68,11) yang ia dapatkan di heat kedua, di bawah wakil Jepang Ginu Onodera (80,47), Jihoon Jeong asal Korea Selatan (74,49), dan Jie Zhang dari China (68,11) yang menguasai tiga besar.

Sedangkan Basral di peringkat delapan dengan poin cukup rendah 48,88, poin terbaik yang ia raih di heat pertama. Onodera merupakan lawan yang tangguh bagi kedua skater Indonesia itu.

Wakil Jepang yang baru berusia 13 tahun tersebut baru-baru ini menjuarai X Games Asia 2023 di kampung halamannya, Chiba. Ia juga sekaligus peringkat tiga kejuaraan dunia 2022 di Sharjah, UEA.

Basral juga akan menghadapi wakil Filipina Renzo Mark yang ia kalahkan untuk merebut emas SEA Games 2019 di Filipina. Di arena akuatik, empat perenang Indonesia akan mendapati hasil kerja kerasnya selama latihan ketika turun di penyisihan sejumlah nomor jarak pendek.

Joe Aditya Wijaya Kurniawan turun di nomor 100 gaya kupu-kupu putra, lalu juara SEA Games Kamboja 2023 Masniari Wolf menjalani nomor keduanya di Hangzhou yaitu 100m gaya punggung putri bersama Angel Gabriella Yus. Nicholas Karel Subagyo menjadi wakil Indonesia di nomor 200m gaya bebas putra.

Atlet-atlet catur Indonesia juga berpeluang ke final saat Novendra Priasmoro/Azarya Jodi Setyaki, keduanya merebut perunggu SEA Games 2021, memutar otaknya di nomor individu putra. Kemudian ada pula Grand Master Media Warda Aulia dan Irene Kharisma Sukandar di nomor putri.

Infografis Sejarah Penundaan Asian Games - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler