Pelaku Usaha Kurangi Emisi Karbon Jangan Cuma Pencitraan

Indonesia punya banyak potensi proyek energi bersih yang bisa dikembangkan.

Dok Republika
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa (tengah).
Rep: Intan Pratiwi Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa menilai langkah pengurangan emisi karbon harus dilakukan secara serius. Terutama bagi pelaku usaha dan juga industri diharapkan upaya dekarbonisasi bukan hanya untuk sekedar mengejar ratings dan pencitraan saja, namun secara serius melakukan upaya untuk menurunkan emisi.

Purbaya bercerita saat pertemuan pelaku usaha di Singapura pada tahun 2018 lalu belum banyak perusahaan yang rela menurunkan profitnya untuk alokasi ke proyek energi bersih. Mayoritas, pelaku usaha hanya menyatakan komitmen tanpa aksi nyata.

"Jadi waktu itu acara blended finance ya. Misalnya ahli-ahli blended yang datang semua, dan bussiness man yang mau ikut blended finance. Jadi terpilih orang-orang yang mau investasi hijau. Saya tanya gitu, Anda mau korbanin berapa persen dari keuntungan Anda? Diam semuanya. 1 persen? Diam. 1,5 persen? Diam. Diam. 0,5 persen? Diam. Diam. 0,1 persen? Diam semua. Kalau Kalau gitu anda belum siap," kata Purbaya di Hotel Westin, Rabu (27/9/2023).

Dari respon tersebut, Purbaya menilai banyak pelaku usaha global yang melakukan langkah dekarbonisasi hanya untuk menciptakan image positif. Belum ada yang serius dan berani menganggarkan investasi untuk proyek hijau.

"Sebagai corporate, saya melihat sebagian besar hanya untuk menciptakan positive image, jadi investment yang betul-betul ke sana belum terlalu masif. Mungkin ada sedikit tapi tidak terlalu banyak," tegas Purbaya.

Khususnya di Indonesia, Purbaya menilai banyak potensi proyek energi bersih yang bisa dikembangkan. Kemajuan teknologi dan inovasi juga bisa mendukung langkah pengurangan emisi karbon ini.

"Mudah saja memang sebenernya proyek bisa disyaratkan ada unsur dekarbonisasinya. Misalnya, jalan tol yang hijau, kanan kiri ditanam pohon apa, dan upaya pemulihan lahannya seperti apa. Itu bisa dimulai dari hal kecil seperti itu," kata Purbaya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler