BSI Salurkan Pembiayaan Berkelanjutan Hingga Rp 52,6 Triliun pada Kuartal II 2023

BSI duduki peringkat ketiga perbankan syariah global berdasarkan ESG Risk rating.

Prayogi/Republika.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Jakarta Barat, Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk., entitas usaha hasil penggabungan tiga bank syariah milik Himbara, resmi hadir dan beroperasi di Indonesia. Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern, serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip Syariah.Prayogi/Republika.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Compliance & Human Capital Bank Syariah Indonesia (BSI) Tribuana Tunggadewi mengatakan, sebagai institusi yang menerapkan prinsip syariah, penerapan environment, social, and governance (ESG) sejalan dengan business process perseroan, mulai dari hulu hingga hilir. Hal tersebut menjadikan keberlanjutan bisnis bank akan terus tumbuh dari berbagai sisi, baik ekonomi, lingkungan, maupun sosial masyarakat.

BSI, kata Tribuana, terus menjalankan praktik keuangan berkelanjutan dengan menyalurkan pembiayaan kategori kegiatan usaha berkelanjutan (KKUB) yang terdiri atas kegiatan usaha berwawasan lingkungan (KUBL) dan kegiatan UMKM. Total portfolio pembiayaan KKUB di kuartal II 2023 mencapai Rp 52,6 triliun atau 23,77 persen dari total pembiayaan BSI tumbuh sebesar 4,99 persen secara year on year (yoy).

Pembiayaan KUBL didominasi dari pembiayaan produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan lebih sedikit polusi Rp 4,7 triliun, penggunaan lahan yang berkelanjutan Rp 4,1 triliun dan energi terbarukan Rp 1,7 triliun.

“Kami akan terus konsisten menyinergikan aspek governance structure, risk management, compliance, serta lingkungan dan sosial. Karena kami meyakini bahwa hal ini dapat membuat BSI melakukan akselerasi serta mix and match bisnis sesuai prinsip syariah dan berkelanjutan dalam pengembangan Islamic ecosystem di Indonesia,” kata Dewi dalam keterangan tertulis, Rabu (27/9/2023).

Konsistensi tersebut menjadikan BSI sebagai peringkat ketiga perbankan syariah global berdasarkan ESG risk rating yang dirilis oleh Sustainalytics. BSI juga meraih penghargaan di kategori environment dalam Katadata Corporate Sustainability Awards.

Hingga Juni 2023, Dewi melanjutkan, Portofolio pembiayaan keuangan berkelanjutan BSI mencapai Rp 52,6 triliun atau 23,77 persen dari total pembiayaan BSI. Nilai tersebut tumbuh 4,99 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk mendorong implementasi keuangan berkelanjutan, BSI juga mendorong upaya sustainable operation melalui program pengurangan emisi dan pelestarian lingkungan. Di antaranya green building office Gedung Landmark BSI di Aceh dan penggunaan solar panel di BSI Mayestik dan Mataram. Selain itu, percepatan implementasi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dengan penyediaan 35 unit motor listrik untuk kendaraan operasional di masjid BSI rest area Cipali Km 166A, serta paperless dokumen melalui e-doc BSI.

Hingga Juni 2023, BSI telah menyalurkan dana zakat, infak, dan dana kebajikan sebesar sebesar Rp 122,2 miliar yang mencakup berbagai program sosio-economic seperti pembangunan 15 Desa BSI yang tersebar di 10 provinsi, aspek spiritual berupa manajemen masjid, program Dai dan mobil musala aspek people berupa BSI Scholarship Prestasi dan Charity & Environment berupa santunan 2.222 anak yatim, mudik difabel, bantuan hewan potong 1444 H, serta program BSI Sustainable Movement berupa penanaman pohon, 50 mesin RVM, serta pelepasan 200 tukik ke laut.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler