Asap Kebakaran TPA Kopi Luhur Masuk Permukiman, Warga Keluhkan Sesak

Aparat kelurahan memantau warga terdampak asap kebakaran.

Dok Republika
Warga terdampak asap kebakaran TPA Kopi Luhur, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, dievakuasi ke kantor Kelurahan Argasunya dan mendapat layanan kesehatan, Jumat (29/9/2023).
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Kebakaran yang kembali terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat, menimbulkan asap yang berdampak terhadap warga. Angin membawa asap kebakaran masuk ke lingkungan permukiman sekitar TPA, Jumat (29/9/2023).

Baca Juga


Sejumlah warga di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, harus dievakuasi ke kantor kelurahan karena terdampak asap kebakaran. Salah satunya Mutiah (48 tahun). Ia menjelaskan, asap kebakaran masuk ke permukiman sekitar pukul 14.00 WIB. “Asapnya banyak, jadi puyeng, sesak,” ujar dia, yang ibunya juga terdampak asap kebakaran.

Lurah Argasunya, Mardiansyah, menerima laporan dari warga soal asap tebal dari kebakaran TPA Kopi Luhur yang masuk ke permukiman sekitar pukul 14.30 WIB. “Kami menerima laporan dari RT 02, RW 08. Kami langsung meluncur dan ternyata benar, asap sudah nguplek (berkumpul) di sini,” ujar Mardiansyah, Jumat (29/9/2023).

Mardiansyah juga menerima laporan adanya dua ibu dan tiga anak yang terdampak asap kebakaran. Mereka mengeluhkan pusing dan sesak napas.

Aparat kelurahan mengevakuasi kelima warga tersebut ke kantor kelurahan. Di kantor kelurahan, mereka mendapatkan pelayanan kesehatan dari tim yang langsung disiagakan.

“Kami juga sedang monitor warga yang lain, barangkali ada yang juga mengeluh sesak napas. Kita siapkan tim kesehatan di kantor kelurahan,” kata Mardiansyah.

Mardiansyah dan jajarannya juga berkeliling untuk membagikan masker kepada warga. Dengan menggunakan pengeras suara, ia mengimbau warga yang mengalami keluhan akibat asap kebakaran untuk segera ke kantor kelurahan dan mendapat layanan kesehatan.

“Pembagian masker (kepada warga) terus dilakukan. Saya juga minta bantuan masker ke semua instansi agar warga saya minimal bisa sehat, jauh dari imbas asap (kebakaran) TPA,” ujar Mardiansyah.

Kebakaran di area TPA Kopi Luhur sudah terjadi beberapa kali pada September ini. Mardiansyah menilai, dampak kebakaran kali ini merupakan yang terparah karena sampai membuat sejumlah warga mesti dievakuasi.

“Lokasi RT 02, RW 08, berada sekitar 200 meter dari TPA Kopi Luhur. TPA-nya di atas, ini di bawah. Anginnya ke bawah, jadi asap nguplek di sini,” kata Mardiansyah.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler