Wapres: 'Hijrahnisasi' Pengusaha untuk Dorong Ekonomi Syariah
Tanpa pengusaha, Wapres yakin ekonomi syariah tidak akan berkembang
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menegaskan keberadaan para pengusaha memegang peranan penting dalam pengembangan ekonomi dan syariah di Indonesia. Karena itu, Kiai Ma'ruf mendorong berbagai upaya untuk memperbanyak pengusaha muslim atau berbasis syariah.
Menurut dia, ada tiga cara memperbanyak pengusaha syariah, yakni dengan menginkubasi, membangun, menumbuhkan, menyemai para pengusaha baru. Kedua, menguatkan pengusaha syariah yang sudah ada serta ketiga menghijrahkan pengusaha-pengusaha konvensional menjadi pengusaha syariah.
"Pasti itu cepat, tumbuhnya cepat ya. Jadi, proses hijrahnisasi, saya kira itu yang penting," ujar Kiai Ma'ruf dalam keterangannya dikutip Senin (2/10/2023).
Ia pun menguraikan peran pengusaha syariah dalam fokus pengembangan ekonomi syariah mulai dari industri halal sebagai motor penggeraknya, kemudian perbankan syariah sebagai pengguna, hingga dana sosial ekonomi syariah sebagai pemberi.
"Semua instrumen yang kita bangun tanpa pengusaha itu tidak akan berarti apa-apa. Industri halal kalau tidak ada pengusahanya, tidak akan maju, industri keuangan tidak akan ada yang menggunakan. Zakat, wakaf, infak kalau tidak ada pengusaha, tidak akan ada yang memberikan zakat, wakaf," ujarnya.
Karenanya, bertepatan dengan gelaran Musyawarah Nasional VI Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu, Kiai Ma'ruf meminta peran MES dalam menumbuhkan pengusaha syariah tersebut. Ia juga menyebut pentingnya pengusaha sebagai offtaker atau penghubung dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
"Saya sering menyebut pentingnya dalam membangun ekonomi umat itu peran, sekarang nyebutnya, off-taker, saya nyebutnya hamzah washal. Pengusaha hamzah washal inilah yang harus ditumbuhkan sehingga ekonomi masyarakat ini nanti akan tumbuh. Kalau tidak ada hamzah washal ini tidak akan terjadi pertumbuhan. Saya minta MES membangun para pengusaha hamzah washal itu," ujarnya.