Febri Diansyah: Mentan SYL akan Menghadap Presiden Jokowi Hari Ini

Febri tak menjawab saat ditanya apakah SYL akan mundur dari jabatan mentan.

ANTARA FOTO/Izzah Syafitri
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kedua kiri) berjalan keluar setibanya dari luar negeri di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (4/10/2023).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuasa hukum Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), Febri Diansyah, menyatakan SYL akan menghadap Presiden Jokowi di Istana Negara, Kamis (5/9/2023). Hal itu disampaikan Febri seusai bertemu Menteri Pertanian dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.


"Saya diminta untuk menyampaikan, bahwa besok (Kamis, 5/9/2023), Pak Mentan akan ke istana menghadap bapak Presiden (Jokowi)," kata Febri Diansyah di Kantor DPP Nasdem, Rabu (4/10/2023) malam.

Ketika ditanyakan, apakah Mentan menghadap Presiden Jokowi untuk mengajukan pengunduran diri, Febri tidak merespons pertanyaan tersebut. Dia memastikan bahwa Mentan akan menghadapi proses hukum itu, dan akan kooperatif menjalankan proses hukum yang sedang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Mentan memastikan bahwa perjalanan ke luar negeri adalah perjalanan dalam melakukan tugas. Jadi ada rangkaian tugas yang sudah dilakukan di beberapa hari tersebut," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Silmy Karim, menyebut Mentan SYL telah terdeteksi masuk ke Imigrasi Indonesia pada Rabu petang. "Sudah masuk Imigrasi Indonesia (pukul) 18.41 WIB," kata Silmy.

Menurut dia, SYL berangkat ke Italia tergabung bersama 22 delegasi Kementerian Pertanian (Kementan) pada 24 September 2023. Diketahui, Syahrul Yasin Limpo meninggalkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, pada tanggal 24 September 2023, ke Doha, Qatar dalam rangka transit, sebelum menuju Roma, Italia.


Dalam penyidikan kasus korupsi di Kementan, penyidik KPK pada Kamis (28/9/2023) menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Kompleks Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/9/2023). Hasilnya, tim penyidik menemukan uang tunai sekitar Rp 30 miliar yang terdiri atas pecahan rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

Selain itu, KPK juga menemukan sejumlah senjata api (senpi) saat menggeledah rumah dinas Mentan. KPK telah melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya terkait temuan ini.

Kasus penemuan 12 senpi berbagai jenis di rumah dinas Mentan SYL itu kemudian dilimpahkan ke Bareskrim Polri. Saat Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) masih mendalami temuan belasan senpi tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Ahmad Ramadhan mengatakan saat ini 12 senpi yang ditemukan oleh penyidik KPK sudah diamankan di Baintelkam Polri. Nantinya, kata dia, senpi yang belum dapat dipastikan legalitas tersebut akan diteliti dan dicocokan dengan data yang ada di Baintelkam Polri.

"Saat ini penyelidikan, masih penyelidikan. Saat ini ditangani oleh direktorat tindak pidana umum Bareskrim polri," ujar Ramadhan kepada awak media, Selasa (3/10/2023).

Syahrul mengungkapkan, membangun food estate di lahan rawa tidak mudah. - (Tim Infografis)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler