Israel Tutup Total Wilayah Palestina Selama Dua Hari Karena Hari Raya Simchat Torah
Penutupan berlaku di wilayah pendudukan Tepi Barat dan penyeberangan dengan Gaza
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel akan menutup total wilayah Palestina selama dua hari, berkaitan dengan hari raya Yahudi, Simchat Torah (Kegembiraan Torah). Koordinator Kegiatan Pemerintah di Wilayah tersebut, Ghassan Alyan mengatakan, penutupan ini berdasarkan penilaian keamanan dan arahan tingkat politik.
Dilaporkan Anadolu Agency, penutupan total selama dua hari berlaku di wilayah pendudukan Tepi Barat, dan penyeberangan dengan Gaza. Alyan menambahkan, penutupan dimulai pada Kamis (5/10/2023) tengah malam dan berakhir pada Sabtu (7/10/2023) waktu setempat.
Tentara Israel mengatakan, selama periode penutupan, mereka hanya akan mengizinkan kasus medis dan kemanusiaan melewati pos pemeriksaan militer. Namun mereka yang melintas harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari tentara.
Penutupan di Israel ini merupakan yang ketiga dalam waktu kurang dari sebulan. Israel melakukan penutupan serupa pada 18 September saat libur Tahun Baru Yahudi, dan tanggal 29 September saat libur Sukkot (perintah Taurat).
Selama hari raya Yahudi, protes mungkin terjadi antara warga Palestina dan pemukim ilegal Yahudi yang biasanya menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Para pemukim Yahudi biasanya melakukan ritual provokatif di dalam situs suci umat Islam.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga di dunia. Namun orang-orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai Bukit Bait Suci. Mereka mengklaim, kompleks Masjid Al-Aqsa adalah situs dua kuil Yahudi kuno.