Menhan: Hamas Ajak Israel Perang

Hamas melancarkan operasi militer baru terhadap Israel.

AP
Rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan, kelompok militan Palestina Hamas telah melancarkan perang melawan Israel.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan, kelompok militan Palestina Hamas telah melancarkan perang melawan Israel. Gallant melontarkan pernyataan setelah rentetan roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023).

“Hamas telah membuat kesalahan besar pagi ini dan melancarkan perang melawan Negara Israel. Pasukan IDF (tentara Israel) berperang melawan musuh di setiap lokasi," kata Gallant dalam sebuah pernyataan, dilansir Al Arabiya.

Hamas melancarkan operasi militer baru terhadap Israel. Dalam pernyataan publik yang jarang terjadi, pemimpin sayap militer Hamas, Mohammed Deif mengatakan, 5.000 roket telah ditembakkan ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi untuk memulai Operasi Badai Al-Aqsa.

“Kami memutuskan untuk mengatakan cukup sudah,” kata Deif, sembari mendesak semua warga Palestina untuk menghadapi Israel.

Deif, yang selamat dari berbagai upaya pembunuhan Israel, tidak muncul di depan umum. Pesannya disampaikan dalam sebuah rekaman.

Militan Palestina di Jalur Gaza pada Sabtu melakukan infiltrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan. Hal ini mendorong Israel memerintahkan penduduk di seluruh wilayah tersebut untuk tetap berada di dalam rumah. Infiltrasi terjadi ketika militan menembakkan puluhan roket ke Israel.

Militer Israel mengatakan, sejumlah teroris telah menyusup ke wilayah Israel. Pihaknya tidak memberikan rincian lebih lanjut. Namun video amatir yang diunggah di media sosial menunjukkan orang-orang bersenjata berseragam di dalam kota perbatasan Israel, Sderot.  Suara tembakan terdengar dalam video tersebut.

Penyusupan tersebut terjadi ketika para militan di Jalur Gaza meluncurkan puluhan roket ke arah Israel pada Sabtu pagi, yang memicu sirene serangan udara di seluruh negeri dan meningkatkan kemungkinan terjadinya babak baru pertempuran sengit. Suara roket yang meluncur di udara terdengar di Gaza dan sirene meraung hingga Tel Aviv dalam serangan dini hari yang berlangsung lebih dari 30 menit.

Badan penyelamat Israel, Magen David Adom mengatakan, seorang wanita berusia 70 tahun terluka parah ketika sebuah roket menghantam sebuah bangunan di Israel selatan. Di tempat lain, seorang pria berusia 20 tahun terluka ringan akibat pecahan roket.

 Ketika serangan roket berlanjut di seluruh Israel selatan dan tengah, jutaan warga Israel diinstruksikan untuk tinggal di dekat tempat perlindungan bom di rumah dan gedung apartemen mereka.  Tentara mengatakan, penduduk di sekitar Gaza harus tetap tinggal di rumah mereka.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler