Puluhan Ribu Warga Gaza Mengungsi di Sekolah UNRWA
Tiga sekolah yang dikelola UNRWA rusak akibat serangan udara Israel.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sekitar 20.000 orang di Gaza mengungsi dan mencari perlindungan di 44 sekolah yang dikelola oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Penjabat Pejabat Informasi Publik di Gaza, Inas Hamdan, mengatakan jumlah pengungsi terus meningkat.
“Jumlah orang yang mengungsi akibat serangan Israel meningkat pesat," ujar Hamdan, dilaporkan Middle East Monitor, Ahad (8/10/2023).
Sementara itu, UNRWA mengatakan tiga sekolahnya mengalami kerusakan tambahan akibat serangan udara Israel. Badan tersebut juga mengatakan, operasi sembilan sumur air di sekitar Jalur Gaza dihentikan pada Sabtu (7/10/2023) pagi, dan dilanjutkan pada Ahad.
“Pusat distribusi makanan yang disediakan untuk lebih dari 540.000 penduduk Gaza, telah ditutup sejak Sabtu," kata Hamdan.
Hamas melancarkan operasi militer baru terhadap Israel. Dalam pernyataan publik yang jarang terjadi, pemimpin sayap militer Hamas, Mohammed Deif mengatakan, 5.000 roket telah ditembakkan ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi untuk memulai Operasi Badai Al-Aqsa.
“Kami memutuskan untuk mengatakan cukup sudah,” kata Deif, sembari mendesak semua warga Palestina untuk menghadapi Israel.
Deif, yang selamat dari berbagai upaya pembunuhan Israel, tidak muncul di depan umum. Pesannya disampaikan dalam sebuah rekaman.
Pejuang Palestina di Jalur Gaza pada Sabtu melakukan infiltrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Israel selatan. Hal ini mendorong Israel memerintahkan penduduk di seluruh wilayah tersebut untuk tetap berada di dalam rumah. Infiltrasi terjadi ketika pejuang Palestina menembakkan puluhan roket ke Israel.
Militer Israel mengatakan, sejumlah pejuang Palestina telah menyusup ke wilayah Israel. Pihaknya tidak memberikan rincian lebih lanjut. Namun video amatir yang diunggah di media sosial menunjukkan orang-orang bersenjata berseragam di dalam kota perbatasan Israel, Sderot. Suara tembakan terdengar dalam video tersebut.
Infiltrasi ini merupakan buntut dari penindasan Israel yang terus berlangsung terhadap warga Palestina. Mulai dari penggusuran terhadap warga Palestina, perusakan sumber mata air bagi warga Palestina, dan peningkatan kekerasan yang terjadi di wilayah pendudukan Tepi Barat.